Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa ruas jalan nasional yang rusak di daerah yang dipimpinnya itu telah berkurang secara signifikan setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII memenuhi komitmennya.
"Kemarin saya laporkan 18 ribu jalan nasional berlubang, hingga 23 Februari 2017, tersisa 2.509 lubang pada jalan nasional di Jateng," katanya di Semarang, Selasa.
Ganjar secara khusus mengapresiasi kegigihan jajaran Kementerian PUPR dan BBPJN VII dalam upayanya memenuhi komitmen perbaikan jalan nasional di Jateng.
"Saya sampaikan terima kasih kepada BBPJN VII di Jateng, kerjanya siang malam, siang malam dan tiap hari mereka melaporkan foto-foto (perkembangan penambalan jalan) ke saya. Itu cara kita merespon cepat keluhan masyarakat," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Bambang Nugroho menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan penambalan jalan nasional berlubang yang ditargetkan selesai pada akhir Februari 2017.
"Mayoritas jalan nasional berlubang di Jawa Tengah berada di jalur pantura bagian barat, seperti Tegal-Brebes," katanya.
Kendati demikian, ia mengaku belum menerima laporan terakhir terkait perkembangan perbaikan jalan nasional di Jateng dari BBPJN VII.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meminta jajarannya agar memperbaiki kerusakan yang ada di jalur pantai utara di Provinsi Jateng dalam waktu dua minggu.
"Saya minta semua lubang-lubang (kerusakan) di jalur pantura diperbaiki dua minggu selesai, terhitung mulai hari ini (Rabu, 15/2)," katanya.
Basuki menyebutkan bahwa perbaikan kerusakan di jalur pantura Jateng itu bersifat darurat dan sementara.
Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017