(Semua nilai uang dinyatakan dalam dolar Amerika Serikat) -------------------------------------------------------------------------Jakarta, 4 Mei 2007/ANTARA/ - PT International Nickel Indonesia Tbk ("PT Inco", atau "Perseroan", BEJ:INCO) hari ini mengumumkan laba bersih triwulan pertama tahun 2007 yang tidak diaudit sebesar $227,8 juta untuk triwulan pertama tahun 2007 ($0,23 per saham), naik 426% dari laba bersih yang disajikan kembali sebesar $43,3 juta ($0,04 per saham) untuk triwulan pertama 2006. Penjualan meningkat sebesar 146% menjadi $446,7 juta dalam tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2007 dari $181,9 juta pada triwulan yang sama tahun 2006. Harga realisasi rata-rata nikel dalam matte PT Inco adalah $29.149 per ton ($13,22 per pon) pada triwulan pertama tahun 2007, dibandingkan $11.136 per ton ($5,05 per pon) pada periode yang sama tahun 2006 dan $24.725 per ton ($11,21 per pon) pada triwulan yang sama tahun 2006. Berdasarkan kontrak-kontrak penjualan jangka panjang wajib-ambil Perseroan dalam denominasi dolar AS, harga jual produksi nikel dalam matte ditentukan dengan suatu formula dengan patokan harga tunai nikel di Bursa Logam London (1.ME), dan harga realisasi rata-rata nikel CVRD Inco Limites. Produksi nikel dalam matte untuk triwulan pertama 2007 sebesar 17.980 ton (39,6 juta pon), dibandingkan dengan 17.361 ton (38,3 juta pon) pada periode yang sama tahun 2006. Selama triwulan pertama tahun 2007, Perseroan memasok sekitar 238.000 ton bijih basah saprolitik dari daerah Pomalla kepada PT Antam Tbk. Biaya produksi tunai per unit pada triwulan pertama 2007 naik 2% menjadi 7.386 per ton ($3,35 per pon) dari $7.241 per ton ($3,28 per pon) pada triwulan keempat 2006. Peningkatan ini terutama disebkan oleh lebih tingginya pemakaian disel untuk menggantikan penurunan tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga air ("PLTA") akibat curah hujan yang dibawah rata-rata. Perseroan menggunakan 29,0 juta liter disel pada triwulan pertama 2007, dibandingkan dengan 27,3 juta liter pada triwulan keempat 2006. Selain itu, naiknya harga LME untuk nikel mengakibatkan pembayaran royalty yang lebih tinggi demikian pula iuran air yang dibayarkan kepada pemerintah Indonesia. Untuk memaksimalkan produksi dalam keadaan harga nikel yang tinggi saat ini. Perseroan akan terus menggunakan pembangkit listrik bahan bakar minyak yang relatif lebih mahal pada saat tenaga listrik berbiaya rendah dari PLTA tidak cukup tersedia. Presiden dan Chief Executive Officer PT Inco, Arif Siregar mengatakan, "Hasil-hasil Perseroan yang sangat baik pada triwulan pertama 2007 menggambarkan kondisi pasar nikel yang menarik, kinerja operasi yang kuat dan strategi manajemen yang efektif dalam menghadapi curah hujan yang jauh di bawah rata-rata sejak September 2006 sampai Februari 2007 pada saat Perseroan memulai program penyemaian awan. Sejak sat itu, tingkat curah hujan di daerah resapan utama Perseroan berada diatas rata-rata. Meskipun ketinggian air danau tetap lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, hal tersebut seharusnya cukup bagi kami untuk mencapai batas atas target produksi 2007 sebesar 155-hingga-165 juta pon (70.307-hingga-74.843 ton) nikel dalam matte seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Oleh karena itu Perseroan memperbaiki target produksi tahun 2007 pada rentang 160-hingga-165 juta pon (72.575-hingga-74.843 ton) nikel dalam matte. Penambahan pembangkit disel yang baru, diharapkan dapat membantu untuk mencapai target produksi tersebut". Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada triwulan pertama 2007 adalah $291,5 juta, meningkat tajam dari $45,8 juta pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pembayaran pajak Perseroan selama triwulan pertama 2007 naik menjadi $134,0 juta, jauh diatas $28,5 juta pada periode yang sama tahun 2006. Pengeluaran barang modal kas adalah $28,6 juta pada triwulan pertama tahun 2007, naik dari $22,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan bersih kas dan setara kas sebesar $260,2 juta menjadikan saldo kas dan setara akhir triwulan pertama 2007 menjadi $738,1 juta, jauh lebih tinggi dari $477,9 juta pada tanggal 31 Desember 2006. Pada tanggal 30 Maret 2007, pemegang saham Perseroan menyetujui pembayaran deviden akhir untuk 2006 sebesar $0,025 per saham, dan dividen luar biasa sebesar $0,475 per saham yang akan dibayarkan pada tangal 11 Mei 2007 kepada pemegang saham yang tercatat per tangal 27 april 2006. Jika digabungkan dengan dividen interim sebesar $0,025 per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 5 Desember 2006, maka dividen total Perseroan tahun 2006 sebesar $0,525 per saham. Total dividen pada tahun 2005 adalah $0,11 per saham. Ikhtisar kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:

Triwulan PertamaTriwulan Keempat
200720062006
Produksi nikel dalam matte:
-ribu ton

18,0

17,421,2
Penjualan nikel dalam matte
-ribu ton15,316,323,9
Harga realisasi rata-rata:
-per ton$ 29.149$ 11.136$24.725
Penjualan bersih - juta $ 446,7$ 181,9$ 589,6
Laba bersih - juta$ 227,8$ 43,3(*)$ 265,4
Laba bersih per saham$ 0,23$0,04(*)$ 0,27
(*) Disajikan kembali karena adopsi kebijakan akuntansi baru mengenai kewajiban penghentian pengoperasian aktiva, berlaku surut. Pada tanggal 31 Maret 2007, persediaan nikel dalam matte Perseroan adalah 3,544 ton, dibandingkan dengan 659 ton pada 31 Desember 2006 dan 2.028 ton pada tanggal 31 Maret 2006. Perbedaan dalam jumlah persediaan dan jumlah pengiriman terutama disebabkan oleh jadwal pengapalan. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi: Indra Ginting, Tel: +6221 524 9000 Jan Kees van Gaalen, Tel: +6221 5249002

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007