Kemarin malam kami melihat Evan dan Putu masih kelelahan setelah bertanding di perempat final Piala Presiden bersama Bhayangkara FC
Banten (ANTARA News) - Pelatih tim nasional U-22, Luis Milla memiliki cara sendiri menghindarkan pesepak bola yang sedang mengikuti seleksi tim nasional dari cedera.
Dalam sebuah pertemuan di hotel kawasan Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa, Milla mengatakan dia dan staf pelatih selalu memantau kondisi pemain sebelum melakukan kegiatan di lapangan, kemudian berkomunikasi secara personal.
Hal ini terlihat pada hari pertama seleksi kedua timnas U-22, yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB, Selasa. Dua pemain seleksi, Putu Gede Juni Antara dan Evan Dimas hanya mengikuti dua sesi awal latihan dari enam sesi yang dilakukan.
"Kemarin malam kami melihat Evan dan Putu masih kelelahan setelah bertanding di perempat final Piala Presiden bersama Bhayangkara FC. Kami bertanya dan mereka memang mengaku masih capai, jadi kami tidak mau ambil risiko," ujar Milla.
Pria Spanyol yang pernah bermain untuk Barcelona dan Real Madrid ini melanjutkan, komunikasi dengan pemain perihal kondisi sebelum berlatih merupakan hal penting untuk terhindar dari cedera.
Selain Evan dan Putu Gede yang masih letih, pemain seleksi lain, Rudolof Yanto Basna juga sedang terkendala cedera patah hidung.
Namun, setelah dikonfirmasi oleh Milla, Yanto Basna menganggap cedera itu tidak terlalu mengganggunya.
"Dia berlatih karena menyatakan dirinya siap," ujar Milla.
Kegiatan seleksi tahap dua timnas U-22 dilakukan pada Selasa hingga Kamis, 28 Februari-2 Maret 2017 di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang.
Hari Selasa (28/2), latihan dilakukan sejak pukul 08.00 WIB. Rabu (1/3), latihan dilaksanakan pada dua sesi, berawal pukul 08.00 WIB dan sore mulai pukul 16.00 WIB. Sementara Kamis (2/3), latihan terakhir di seleksi kedua ini hanya pagi hari, sejak pukul 08.00 WIB.
Adapun seleksi perdana sudah dilakukan pada 21-23 Februari 2017. Sementara seleksi ketiga akan dilaksanakan pada 7-9 Maret 2017.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017