Dubai/London (ANTARA News)- Arab Saudi menginginkan harga minyak mentah dunia naik sampai sekitar 60 dolar AS per barel tahun ini, kata lima sumber dalam OPEC dan industri minyak seperti dilaporkan Reuters.
Ini adalah tingkat harga kelas berat OPEC dan sekutu-sekutu Saudi di Teluk (Uni Emirat Arab, Kuwait dan Qatar) yakin harga sebesar itu akan mendorong investasi untuk ladang minyak baru, namun tidak akan menaikkan harga minyak serpih Amerika, kata para sumber tadi.
OPEC, Rusia dan para produsen minyak lainnya tahun lalu bersepakat untuk memangkas produksi minyak sampai 1,8 juta barel per hari sejak 1 Januari lalu. Pemangkasan tingkat produksi yang pertama terjadi dalam delapan tahun ini ditujukan untuk menaikkan harga minyak dan mengatasi banjir pasokan.
Harga minyak mentah dunia telah naik sekitar 14 persen sejak November tahun silam, namun masih diperdagangkan pada kisaran 56 dolar AS per barel, kendati OPEC dan non OPEC sama-sama menaati kesepakatan pengurangan pasokan.
OPEC telah mengatakan berulang kali bahwa mereka tidak membidik target harga tertentu, melainkan fokus kepada penyeimbangan pasar minyak.
Namun di belakang layar, Riyadh dan negara-negara Teluk anggota OPEC berharapa harga minyak yang lebih tinggi dari sekarang karena harga minyak yang rendah telah menekan keuangan mereka.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017