Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, menguat mendekati level Rp9.000 per dolar AS menjadi Rp9.012/9.017 dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya Rp9.046/9.074 atau naik 34 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan rupiah terus menguat, karena pelaku pasar kembali memburu mata uang lokal itu. Perburuan rupiah oleh pelaku pasar cukup besar, sehingga mata uang itu naik tajam yang terpicu oleh aktifnya investor asing bermain saham di pasar modal Indonesia, katanya. Menurut dia, investor asing menilai Indonesia merupakan pasar yang masih menjanjikan untuk meraih keuntungan, apalagi tingkat suku bunganya juga dinilai masih cukup tinggi ketimbang negara-negara lain. "Kami optimis investor asing akan terus menempatkan dananya di pasar domestik, terutama di pasar saham sehingga memicu indek BEJ naik mencapai 2.025 poin," katanya. Rupiah, katanya, akan bisa menembus level Rp9.000 per dolar AS, meski pada level tersebut Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menahannya untuk menjaga kepentingan eksportir. Apabila rupiah menembus di bawah level Rp9.000 per dolar AS, kemungkinan besar eksportir akan mengeluh karena tingkat keuntungan yang diraih kecil, katanya. Karena itu, lanjutnya, BI mengharapkan posisi rupiah bisa terhenti pada level Rp9.000 per dolar AS yang dinilai aman bagi eksportir. Namun apabila dorongan maju terhadap rupiah cukup kuat kemungkinan BI akan juga melepasnya untuk sementara hingga di bawah Rp9.000, kemudian mengantisipasi dengan melepas dolar AS dan membeli rupiah, ucapnya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen kembali menguat hingga di atas level 120 yen menjadi 120,40 yang didukung oleh merosotnya upah buruh AS yang juga akan memicu bank sentral AS segera menurunkan suku bunganya. Karena itu, Bank Sentral Jepang (BoJ) diperkirakan menaikkan suku bunganya untuk memicu mata uangnya, yen yang selama ini merosot bahkan sebelumnya akan dibahas oleh negara-negara industri maju terhadap mata uang itu, tutur Kostaman. Untuk itu, lanjut Kostaman, rupiah berpeluang untuk menguat lagi hingga pada penutupan sore nanti akan bisa berada di level Rp9.000 per dolar AS. "Kami optimis rupiah untuk mendekati atau berada di bawah level Rp9.000 per dolar AS, melihat kuatnya dukungan pasar," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007