Lagos (ANTARA News) - Sekelompok orang bersenjata menculik 20 warga asing dalam tiga serangan di kawasan penghasil minyak Delta Niger, Nigeria, namun delapan orang dibebaskan dalam waktu beberapa jam setelah penculikan itu, kata pihak berwenang dan gerilyawan, Kamis. Anggota-anggota Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger (MEND) menculik depalan pekerja dari sebuah ladang minyak lepas pantai yang dioperasikan Italia namun membebaskan mereka kemudian atas perintah pemimpin kelompok tersebut. Harga minyak dunia naik setelah berita mengenai penculikan-penculikan itu, namun turun tajam setelah MEND menyatakan membebaskan orang-orang yang ditangkap. Dalam insiden lain, tiga orang Korea dan delapan orang Filipina diculik dari sebuah lokasi pembangunan pembangkit listrik di Negara Bagian Rivers oleh orang-orang yang diduga menuntut uang tebusan, kata beberapa diplomat. Seorang Belanda juga diculik dari sebuah bar di dekat Warri di Negara Bagian Delta, Rabu malam, sehingga jumlah warga asing yang diculik di kawasan itu sejak Selasa menjadi 26. Pemimpin MEND, yang menggunakan nama samaran Jomo Gbomo, mengatakan kepada Reuters, ia memerintahkan pembebasan kedelapan pekerja minyak itu karena ia tidak ingin menahan lebih banyak sandera, setelah menculik enam orang dari sebuah ladang minyak yang dioperasikan AS pada Selasa. Seorang jurubicara pemerintah negara bagian tersebut mengkonfirmasi bahwa kedelapan orang itu dibebaskan pada Kamis sore. Belum jelas apakah Saipem dan SBM Offshore, perusahaan yang mengoperasikan ladang minyak Okono/Okpoho yang menghasilkan 50.000 barel per hari, menghentikan produksi mereka karena penyerangan tersebut. Penculikan-penculikan itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan militan terhadap industri minyak sejak Februari lalu yang mengkibatkan pengurangan produksi minyak hingga 600.000 barel per hari, atau seperlima dari kapasitas produksi Nigeria. Ketiga orang Korea yang diculik di pembangkit listrik itu adalah para manajer senior perusahaan Daewoo Engineering yang baru tiba di Nigeria, kata satu sumber keamanan di Nigeria. Gbomo menyatakan, MEND tidak terlibat dalam penculikan tersebut. Salah seorang warga Korea itu menghubungi perusahaannya untuk memberi tahu bahwa mereka dalam keadaan aman, kata jurubicara perusahaan tersebut. Penculikan warga asing meningkat tajam dalam 12 bulan terakhir di negara pengekspor minyak terbesar kedelapan dunia itu, lapor Reuters.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007