"Pascaledakan di Bandung, saya langsung berkoordinasi dengan jajaran DLLAJ, Satpol PP, Kepolisian, serta TNI dan Muspida untuk meningkatkan pengamanan, apalagi ini menjelang kedatangan Raja Salman," kata Bima Arya, di Bogor, Senin.
Bima mengatakan, aparat wilayah diminta untuk mewaspadai hal-hal yang dikawatirkan dengan meningkatkan keamanan. Hal-hal yang mencurigakan dapat segera dilaporkan.
"Lakukan pemeriksaan dan pengecekan, monitor di lapangan, benar-benar ditingkatkan pengamanannya," kata Bima.
Terkait peningkatan status keamanan menjadi siaga satu, Bima menyatakan, belum ada peningkatan status siaga. Hanya saja aparat diminta meningkatkan pengamanan.
"Belum tetapkan siaga satu, tapi yang pasti pengamanan lebih ditingkatkan," katanya pula.
Menurut Bima, peristiwa di Bandung menjadi perhatian dan pembelajaran bagi wilayah lain, untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap hal-hal yang mencurigakan.
Terlebih lagi, Kota Bogor akan menjadi tuan rumah kedatangan Raja Salman yang melakukan kunjungan kerja ke Indonesia selama sembilan hari yakni 1-9 Maret 2017.
"Terkait kedatangan Raja Salman, tugas Pemkot Bogor tidak hanya memastikan arus lalu lintas aman, melakukan penertiban PKL dan menjaga keindahan, tetapi juga memastikan aspek keamanannya," kata Bima.
Selain aparat wilayah, jajaran Polresta Bogor Kota juga meningkatkan pengamanan dengan melakukan razia kendaraan terutama di pintu masuk gerbang tol dengan sasaran kendaraan angkutan roda empat maupun mobil boks.
Wali Kota Bogor memastikan, situasi di Kota Bogor masih aman dan kondusif, dan rencana kedatangan Raja Salman ke Istana Bogor, 1 Maret 2017 mendatang tetap berlangsung.
Terkait Bom Bandung, Bima optimistis, Wali Kota Bandung dan jajarannya cukup sigap dalam mengantisipasi hal-hal lainnya yang menimpa, sehingga menimbulkan kenyamanan warga Kota Kembang itu.
Sebuah bom panci dengan daya ledak rendah meledak di Taman Pandawa Jalan Arjuna Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin. Bom tersebut diledakkan oleh seorang pelaku pria yang identitasnya hingga saat ini belum diketahui.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017