Bandung (ANTARA News) - Genangan lumpur akibat meluapnya saluran air dari Gunung Guntur telah menghambat arus lalu lintas di jalur utama Bandung-Garut ruas Jalan Raya Otista dan Jalan Bypass Prof. KH. Anwar Musaddad, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
Kepala Polsek Tarogong Kaler, AKP Hilman Nugraha, mengatakan, genangan lumpur itu pada pukul 15.00 WIB tadi sore sempat menghambat arus kendaraan dari arah Bandung menuju Garut maupun sebaliknya.
"Kepolisian telah melakukan pengaturan jalan untuk menghindari terjadinya kecelakaan karena jalan licin akibat lumpur," katanya.
Ia menuturkan, banjir yang terjadi, Minggu (26/2) malam, yang picu hujan deras dan tersumbatnya saluran air Sungai Cikoneng di kaki Gunung Guntur, telah menyisakan genangan lumpur di ruas jalur Bandung-Garut.
Unsur aparatur pemerintah kecamatan dan kepolisian, kata dia, telah melakukan pemeriksaan dan diketahui ada kubangan air akibat saluran air Sungai Cikoneng tersumbat oleh kayu.
"Sempat surut, terus tadi hujan lagi sehingga penahan dari pohon itu jebol jadilah begini banjir lumpur," kata Hilman.
Seorang warga Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, Agus (27), mengatakan peristiwa banjir lumpur itu cukup mengkhawatirkan warga.
Ia berharap pemerintah dapat segera mengatasi genangan lumpur tersebut agar tidak kembali melanda Jalan Raya Bandung-Garut.
"Biasanya hanya banjir air, tapi sekarang banyak lumpur, bisa membahayakan pengendara," kata Agus yang turun ke jalan untuk membantu membersihkan lumpur.
Dalam upaya mengatasi genangan lumpur tersebut, sejumlah petugas gabungan dan masyarakat membersihkan permukaan Jalan Raya Otista dan Jalan Bypass Prof. KH. Anwar Musaddad.
Hingga pukul 17.00 WIB, kondisi jalan tersebut sudah kembali normal, demikian juga dengan lalu lintas kendaraan.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017