Jakarta (ANTARA News) - Bank mulai tertarik membiayai jalan tol menyusul perjanjian kredit tujuh bank BUMN dan swasta untuk membiayai sejumlah ruas jalan tol Trans Jawa dan non-Trans Jawa.
"Total investasi jalan tol yang sudah ditandatangani dalam perjanjian kredit sebesar Rp13,7 triliun," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Hisnu Pawenang, di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, Hisnu menjelaskan dari jumlah itu sebesar Rp13,7 triliun merupakan pinjaman bank, sedangkan sisanya merupakan ekuitas dari masing-masing investor jalan tol minimal 30 persen dari total investasi.
Bank Mandiri memberi kontribusi terbesar Rp4,9 triliun disusul BNI sebesar Rp4,2 triliun, BRI Rp3,3 triliun, BCA Rp584 miliar, Bukopin Rp180 miliar, Bank Mega Rp350 miliar, Bank Jabar Rp150 miliar.
Hisnu melanjutkan, sejak ditekennya kredit pembiayaan yang dirintis BNI, banyak bank yang tertarik untuk membiayai bisnis jalan tol.
"Sudah ada yang datang ke bank-bank yang sudah teken kredit pembiayaan untuk melakukan kerja sama sindikasi," jelasnya.
Hisnu juga menjelaskan, saat ini dana BLU untuk pembebasan tanah sebesar Rp590 miliar ditempatkan di rekening Bank BNI dan Mandiri sebagai bank arranger sindikasi sejumlah ruas tol.
Menurutnya, penempatan dana di kedua bank tersebut sekaligus untuk menutup biaya bunga yang dipatok Badan Investasi Pemerintah (BIP) sebesar bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dana ini baru akan dicairkan setelah seluruh proses administrasi pembebasan lahan rampung termasuk diterbitkannya Surat Penetapan Permohonan Lokasi Pekerjaan (SP2LP).(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007