Medan (ANTARA News) - Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) optimistis pembangunan jalur layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu, Medan Binjai, dan Medan-Belawan rampung sesuai rencana atau akhir tahun 2017.
"Meski pembangunan sempat terhambat karena jadwal pembebasan/peneriban lahan yang molor, tetapi Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut berupaya keras menyelesaikan sesuai waktu," kata staf pengawas Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut, Agung Riyanto di Medan, Senin.
Didampingi Manager Humas KAI Divre I Medan, Ilud Siregar, rencananya pembangunan jalur layang itu rampung akhir 2017 dan bisa dioperasikan pada awal 2018.
Agung menjelaskan, penertiban bangunan liar sempat molor antara lain di kawasan Jalan atau Pasar Timah dan Pegadaian (pasar buku bekas) yang seluruhnya lahan milik kereta api.
"Syukur, berkat dukungan dari banyak pihak seperti pemerintah daerah dan kepolisian, pembersihan di sekitar kawasan proyek yang mau dibangun sudah selesai," katanya.
Untuk itu, ujar Agung, tinggal pelaksanaan pembangunan fisik seperti tiang/boks dan dewasa ini sedang dikerjakan
"Hingga saat ini, progres pembangunan jalur layang KA itu sudah 70 persen dan manajemen terus berupaya menekan segala hambatan pembangunan jalur layang itu," katanya.
Manager Humas KAI Divre I Medan, Ilud Siregar, menegaskan, manajemen KAI terus berupaya meningkatkan pelayanan mulai dari membangun infrastruktur seperti jalaur layang dan rel ganda hingga peningkatan sumber daya manusia.
"Manajemen KAI berharap, kereta api bisa semakin memberi peran besar dalam jasa transportasi di dalam negeri dan mendorong perekonomian," katanya.
Gubernur Sumut HT Erry Nuradi menegaskan, proyek infrastuktur KAI itu bukan hanya akan menekan kemacatan lalu lintas, tetapi juga bisa semakin mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Sumut.
Perekonomian akan semakin terdongkrak karena pembangunan jalur kereta api trans Sumatera juga sedang dilakukan.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017