Cikeas, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis malam, mendadak memanggil sejumlah menteri kabinet ke kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat (Jabar).Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi datang ke kediamanan Presiden sekitar pukul 20.00 WIB yang kemudian disusul oleh Menko Polhukam Widodo AS yang datang hampir bersamaan dengan Menko Perekonomian Boediono.Sekitar pukul 18.00 WIB Presiden Yudhoyono telah lebih dahulu tiba di kediaman setelah siang harinya menerima Dewan Pers dan Komisi Penyiapan Indonesia (KPI) di kantor Kepresidenan di lingkungan Istana Negara.Spekulasi di kalangan wartawan pemanggilan sejumlah menteri tersebut terkait dengan rencana "reshuffle" (perombakan) kabinet yang menurut Presiden pada pekan lalu akan dilakukan pada awal Mei 2007. Indikasi pergantian menteri di dalam kabinet tersebut antara lain dapat dilihat dengan kegiatan Presiden di luar kebiasaan sehari-hari yaitu bermalam di kediaman Cikeas selain akhir pekan. Sudi Silalahi datang ke Cikeas dengan menggunakan mobil dinas Toyota Land Cruiser bernomor RI 47, sementara Widodo AS datang dengan menggunakan mobil dinas Toyota Camry dengan nomor RI 11 sedangkan Boediono datang dengan menggunakan mobil dinas Toyota Camry dengan nomor RI 12. Pada pukul 21.45 WIB menyusul datang ke Cikeas, Menko Kesra Aburizal Bakrie dengan menggunakan Toyota Camry bernomor RI 14. Hingga pukul 22.00 WIB baik Sudi Silalahi, Widodo AS, Boediono dan Aburizal belum tampak meninggalkan kediaman presiden, sementara itu sejumlah wartawan baik media cetak maupun media elektronik tampak menunggu di halaman luar rumah pribadi Presiden Yudhoyono. Sebelumnya pada Kamis (3/5) siang Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memanggil terlebih dahulu menteri-menteri yang masuk dalam jajaran kabinet hasil "reshuffle". "Sebagai tata krama, etika pemerintahan yang baik, jika ada menteri yang berhenti dan diganti ke posisi yang berbeda, maka akan diberitahukan lebih dahulu sebelum pengumuman," kata Andi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007