London (ANTARA News) - Pernahkah Anda membayangkan pergi ke suatu kota memakai pesawat terbang komersial dalam posisi… berdiri? Betul, berdiri, laiknya naik bis kota.

Namun ini benar-benar terjadi dan penumpang berdiri di pesawat terbang itu bukan cuma satu, melainkan tujuh orang.

Laman bbc.com, dari kantor pusatnya di London, sebagaimana dikutip ANTARA News, hari ini, menyatakan, hal itu terjadi pada penerbangan Pakistani International Airlines, maskapai penerbangan flag carrier Pakistan. Otoritas maskapai penerbangan itu tengah menyelidiki mengapa hal ini bisa sampai terjadi pada penerbangan mereka menuju Arab Saudi.

Menurut BBC, ketujuh penumpang itu diizinkan turut dalam penerbangan mereka dari Karachi ke Medina, Arab Saudi, pada 20 Januari lalu.

Saat itu, semua kursi terisi alias penuh. Hal ini baru terungkap sekarang karena rangkaian penyelidikan ekstensif terus terjadi. Fakta lain, tambahan tujuh nama penumpang berdiri itu bukan melalui cetakan komputer, melainkan sekedar tulisan tangan biasa. Demikian juga dengan pas masuk (boarding pass) mereka.

Para ahli penerbangan menyatakan, tingkat keterisian kursi yang sangat penuh pada suatu penerbangan sering menyulitkan upaya evakuasi pada saat-saat kritis, pun tiap manusia yang ada di dalam pesawat terbang tidak akan semuanya bisa mendapat alat penyuplai oksigen jika keadaan betul-betul memerlukan itu.

Lebih mengerikan lagi, jika ada kebocoran dinding kabin —misalnya tiba-tiba pintu membuka atau kaca jendela copot— di atas ketinggian dan tekanan udara luar tertentu, manusia bisa tersedot ke luar kabin pesawat terbang begitu saja jika tidak terikat di kursi.

Pada ketinggian 37.000 kaki dari permukaan laut, sebagai misal, temperatur udara luar bisa sampai minus 50 derajad Celcius dan lapisan oksigen hampir tidak ada.

BBC menyatakan, inilah kali perdana suatu maskapai penerbangan mengijinkan penumpang tambahan tanpa tempat duduk alias berdiri turut dalam penerbangan mereka. Pesawat terbang yang dipergunakan saat itu diketahui satu Boeing B-777 dengan konfigurasi kursi maksimal, 409 kursi; dengan tambahan tujuh penumpang berdiri.

Surat kabar Pakistan, Dawn, mengutip keterangan sumber mereka di PIA, bahwa mereka menyalahkan staf darat karena mengeluarkan pas masuk memakai tulisan tangan. Kapten pilot dalam penerbangan itu, Anwer Adil, berkeras bahwa dia tidak pernah diberitahu perihal tambahan penumpang itu hingga waktunya untuk lepas-landas.

Juru bicara PIA, Danyal Gilani, menyatakan kepada BBC, bahwa masalah itu dalam penyelidikan dan langkah yang diperlukan segera diambil begitu pertanggungjawaban atas kasus itu jelas.

Penerjemah: Ade P Marboen
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017