Los Angeles (ANTARA News) - Mahershala Ali memenangi Oscar pertamanya pada Minggu untuk perannya sebagai pendukung dalam "Moonlight," mengawali apa yang bisa menjadi malam besar untuk keragaman di Academy Awards.
Ali (43), yang berperan sebagai mentor untuk anak lelaki berkulit hitam dalam "Moonlight," adalah satu dari tujuh aktor berkulit berwarna yang masuk nominasi Oscar tahun ini, bersama dengan para pemeran dalam beragam film, dari matematikawan perempuan genius Afrika-Amerika ("Hidden Figures") sampai pernikahan antar-ras ("Loving") dan tingkat penahanan orang berkulit hitam di masyarakat Amerika Serikat modern ("13th").
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan aktris Meryl Streep juga masuk panggung utama di malam industri film itu saat pemandu acara Jimmy Kimmel melontarkan sambutan politis setelah musim penghargaan yang berawal dengan oposisi selebritas terhadap Trump.
"Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump. Ingat tahun lalu ketika sepertinya Oscar rasis?" sindir Kimmel, sepertinya merujuk pada kebijakan imigrasi Trump dan penerapan larangan warga dari tujuh negara dengan mayoritas penduduk Muslim masuk ke Amerika Serikat.
Streep (67) mendapat penghormatan dari hadirin, mereka berdiri dan bertepuk tangan ketika Kimmel mengenang bagaimana Trump mencemooh sang aktris setelah dia menyerangnya di upacara Golden Globes pada Januari.
"Meryl Streep ada dalam lebih dari 50 film dalam karirnya yang loyo," sindir Kimmel saat Streep, peraih tiga Oscar, bergerak di kursinya.
Sementara di tempat lain, sutradara Iran yang masuk nominasi Oscar, Asghar Farhadi, memboikot upacara Senin karena larangan perjalanan Trump.
Sutradara dari lima film berbahasa asing yang masuk nominasi Oscar itu pada Jumat mencela apa yang mereka sebut sebagai "iklim fanatisme dan nasionalisme" di Amerika Serikat dan tempat lain.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017