Jakarta (ANTARA News) - Juru kamera dan petugas penyelamat yang film dokumenternya tentang kelompok pertahanan sipil "White Helmets" diunggulkan dalam Oscar tidak akan menghadiri acara penghargaanini karena Damaskus telah membatalkan paspornya.
White Helmets mengoperasikan layanan penyelamatan di bagian yang dikuasai pemberontak Suriah, yang mengalami pemboman oleh pemerintah dan angkatan udara Rusia selama perang saudara yang telah meluluhlantakkan seluruh kota dan kabupaten di negara itu.
Film mereka, yang masuk kategori film pendek dokumenter terbaik Oscar, memberikan gambaran singkat kehidupan sehari-hari para relawan.
(Baca juga: Daftar nominasi Oscar 2017)
Pemerintah Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad menyebut kelompok ini menjadi pendukung Alqaeda dan menyembunyikan bukti serangan udara yang dilakukan untuk propaganda, White Helmets menyangkal tuduhan ini.
Dua dari petugas penyelamat, pemimpin mereka Raed Saleh dan Khaled Khatib, yang merupakan juru kamera, diberi visa oleh Amerika Serikat untuk mengunjungi negara itu untuk menghadiri perhelatan Oscar di Los Angeles pada Minggu malam atau Senin pagi waktu Indonesia bagian barat (WIB).
Namun, dalam pernyataannya, Minggu, White Helmets mengatakan bahwa Saleh tidak dapat meninggalkan pekerjaannya karena tingginya intensitas serangan udara, sementara Khatib tidak bisa hadir karena pemerintah Suriah telah membatalkan paspornya.
"Pertahanan sipil Suriah bersyukur kepada platform film "The White Helmets" itu karena telah menyampaikan pesan kemanusiaan mereka kepada seluruh dunia," tulis pernyataan tersebut seperti dilaporkan Reuters.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017