Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memanggil terlebih dahulu menteri-menteri yang masuk dalam jajaran kabinet hasil
reshuffle.
"Sebagai tata krama, etika pemerintahan yang baik, jika ada menteri yang berhenti dan diganti ke posisi yang berbeda, maka akan diberitahukan lebih dahulu sebelum pengumuman," kata Andi, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Andi menjelaskan, menteri akan dipanggil untuk dijelaskan tentang hasil evaluasi dan harapan-harapan Presiden.
Ia membenarkan, Presiden telah meminta seluruh menteri bersiap siaga (standby) di Jakarta, karena presiden sudah mengatakan akan melakukan
reshuffle.
"Artinya dalam waktu dekat beliau (Presiden--red) akan mengumumkan sendiri mengenai
reshuffle kabinet," katanya, tanpa merinci kapan pengumuman dilakukan.
Menurut Andi, permintaan Presiden agar menteri-menteri
standby agar gampang untuk dilakukan pemanggilan, karena agak sulit bagi Presiden memberitahukan apabila menteri yang bersangkutan di luar kota, seperti daerah-daerah pelosok Sumatera, Kalimantan, Papua.
"Sehingga kalau berada di Jakarta bisa langsung dipanggil. Jangan sampai menteri mendengarnya dari berita di koran, siaran televisi," katanya.
Meski begitu, tandas Andi, bisa juga ada menteri yang dipanggil untuk diberitahukan evaluasi kinerjanya, meski tidak di
reshuffle.
Ditanya kemungkinan Presiden memanggil menteri-menteri tersebut ke rumah kediamannya di Cikeas pada malam ini (Kamis, 3/5) malam, Andi menjelaskan, "pemanggilan dilakukan dalam waktu dekat, namun hanya presiden yang tahu".
Menurutnya, pemanggilan menteri telah dilakukan sejak kepulangan Presiden Yudhoyono dari Palu, Sulawesi Tengah.
"Presiden membutuhkan waktu untuk memikirkan tentang
reshuffle ini, maka mungkin dengan itu segera bisa diumumkan kepada masyarakat," katanya.
Terkait tempat pengumuman
reshuffle, Andi mengatakan, dipastikan dilakukan di Istana Kepresidenan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007