Kepastian tersebut disampaikan Presiden Sirisena dalam kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir ke Kolombo, Sri Lanka, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Sabtu.
Wamenlu A.M. Fachir diutus Presiden RI kepada Presiden Sri Lanka menyampaikan undangan untuk menghadiri KTT IORA dan undangan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
Selain memastikan kehadirannya dalam KTT IORA, Presiden Sirisena juga menyambut baik undangan untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
Kunjungan Presiden Sri Lanka bulan depan merupakan momen bersejarah, mengingat kunjungan terakhir Perdana Menteri Sri Lanka adalah pada 1976.
Kunjungan itu akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Sri Lanka yang akan diwujudkan melalui peningkatan kerja sama di sektor usaha kecil dan menengah (UKM), sektor perikanan dan pendidikan tinggi.
Dalam KTT IORA tahun ini, pemerintah negara anggota IORA akan mengesahkan dan menandatangani IORA Concord sebagai bentuk komitmen politis para kepala negara/pemerintah anggota IORA dalam mendorong penguatan kerja sama regional di kawasan Samudra Hindia.
KTT IORA di Jakarta akan menjadi tonggak bersejarah sebagai pertemuan kepala negara/pemerintahan yang pertama.
KTT IORA diharapkan akan dihadiri oleh para kepala negara/pemerintahan negara anggota IORA dan para menteri luar negeri serta diikuti sejumlah organisasi internasional dan negara tamu.
Di sela kunjungan kehormatan kepada Presiden Sri Lanka, Wamenlu RI juga melakukan pertemuan dengan 15 pebisnis di Sri Lanka yang bergerak di bidang furnitur, farmasi, bahan makanan dan kertas.
Wamenlu Fachir juga mengundang pebisnis Sri Lanka untuk turut berpartisipasi dalam IORA Business Summit yang akan dilaksanakan pada 6 Maret 2017 di Jakarta, yang sekaligus menjadi bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Sri Lanka ke Indonesia.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017