Tangerang (ANTARA News) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tangerang, Banten mendirikan tiga posko pengungsi untuk melayani warga korban banjir yang membutuhkan bantuan.
"Kami dirikan di Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji, di Desa Pagedangan dan di Desa Kadung Agung, Kecamatan Tigaraksa," kata Ketua Tanaga Kabupaten Tangerang Ending Aryadi di Tangerang, Jumat.
Ending mengatakan, posko itu dirikan pada lokasi yang parah dihantam air bah akibat meluapnya beberapa sungai.
Menurut dia, dari laporan para relawan yang ada di lapangan bahwa banjir di daerah ini mengenangi ribuan rumah yang tersebar pada 15 kecamatan.
Sedangkan kondisi air hingga Jumat sore sudah mulai surut terutama pada lokasi rawan yang semula mencapai 80 cm hingga 1,7 meter kini hanya 40 cm sampai 60 cm.
Bahkan beberapa warga di Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji sebagian sudah pulang ke rumah dan berkemas meninggalkan tenda pengungsi.
Namun sebagian warga lainnya tetap bertahan di tenda pengungsi karena air bah dalam rumah masih tinggi dan belum dapat ditempati.
Saat ini, pada tiga posko tersebut kekurangan makanan maupun keperluan lain seperti selimut dan obat-obatan.
Para pengungsi sangat membutuhkan selimut karena dalam tenda malam hari ditambah hujan turun terus menerus.
"Apalagi terhadap anak-anak dan balita, mereka kedinginan ketika hujan turun, tanpa perlindungan tubuh" katanya menambahkan.
Pihaknya berharap agar para donatur untuk segera mengirimkan bantuan karena saat ini jumlahnya terbatas dan persediaan menipis.
Sebelumnya, Pemkab Tangerang telah memetakan kecamatan yang rawan banjir adalah Kecamatan Sindang Jaya, Pasar Kemis, Kronjo, Kresek, Tigaraksa dan Cikupa.
Banjir yang melanda wilayah ini akibat meluapnya beberapa sungai diantaranya Cimanceuri, Cisadane, Cirarap dan Cidurian yang melewati kawasan perumahan.
Para korban banjir di Kecamatan Tigaraka, menderita penyakit gatal-gatal dan masuk angin akibat terlalu lama berendam karena air masuk ke rumah mereka.
Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017