Manchester (ANTARA News) - "Tidak ada seorang pun yang dapat menghapus sejarah yang pernah anda tulis," kata manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho ketika mengomentari pemecatan Claudio Ranieri dari Leicester City.

Mourinho - yang pernah melatih Inter Milan itu - membesarkan hati Ranieri manakala menghadapi masa-masa tersulit di sepak bola.

Ironis memang, lantaran Ranieri dipecat setelah membawa tim berjuluk The Foxes itu sembilan bulan lalu keluar sebagai juara Premier League.

Jarum jam berputar cepat, Jamie Vardy dan kawan-kawan terdepak dari ajang Piala FA dan ditundukkan oleh Sevilla dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (22/2/2017).

Di ajang domestik, sampai pekan ke-25, Leicester tercampak ke peringkat ke-17 klasemen Premier League dengan meraih 21 poin. Artinya, hanya selisih dua poin dari tim peringkat terbawah, Sunderland.

Lebih lanjut, Mourinho mengakui bahwa Ranieri membawa "mukjizat" bagi Leicester di musim lalu.

"Menjadi juara Inggris, dan terpilih sebagai manajer terbaik FIFA, kini justru dipecat," tulis manajer asal Portugal itu lewat media Instagram.

"Inilah sepak bola modern, Claudio. Tetaplah tersenyum, sahabat," kata Mourinho sebagaimana dikutip dari laman Football Italia.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017