Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman di Jakarta, Kamis, menyatakan ledakan yang kemudian menyebabkan terbakarnya satu unit bus Transjakarta koridor 2 di pool Pulogadung dimungkinkan akibat kesalahan manusia.
"Ada kemungkinan teknisi yang sedang membersihkan tabung itu, melepas tabung secara bersamaan. Padalah seharusnya tabung dilepas satu per satu," katanya.
Nurachman menjelaskan dalam setiap unit bus yang berbahan bakar gas memiliki enam tabung. Secara berkesinambungan setiap tiga hingga empat bulan sekali dilakukan perawatan tabung gas dengan cara membersihkannya dari sisa pelumas.
"Namun demikian penyebab pastinya sedang diselidiki saat ini. Tapi yang jelas bukan dari tabung yang meledak atau percikan api dari rokok," katanya.
Ia menjamin akan memperketat prosedur perawatan busway BBG. Dia memastikan tidak akan ada kajian ulang terhadap penggunaan bahan bakar gas untuk angkutan umum, karena busway BBG dinilai masih aman sebagai angkutan umum massal Ibu Kota.
"Busway BBG tetap aman dipakai. Masyarakat tidak perlu kawatir. Kita hanya perlu meningkatkan pengawasan prosedur perawatan busway BBG. Sehingga tidak perlu kita kaji ulang," tuturnya.
Musibah terbakarnya satu unit busway itu terjadi pada Rabu (2/5) pagi atau sekitar 10.00 WIB, saat bus itu berada di hanggar busway tersebut.
Sebanyak empat orang korban luka bakar akibat musibah ledakan satu unit busway Trans Jakarta di Pool Pulogadung, Jakarta Timur, pada hari Rabu pagi sampai sore hari masih dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Mediros.
Keempat korban luka bakar tersebut merupakan teknisi busway, yakni, Sulaeman (22) warga Gresik, Nura (29), warga Cakung Pulogadung, Jakarta Timur, Samih bin Duran (36), warga Cilincing, Jakarta Utara, dan I Gusti Ketut Alit (50), warga Ciputat, Jakarta Selatan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007