Jakarta (ANTARA News) - Peluang investasi di sektor Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau "Information, Communication and Technology" (ICT) di Indonesia masih terbuka lebar, karena ada prediksi bahwa industri informasi global akan berkembang 9,5 persen atau berkisar 4,65 triliun AS dolar pada 2007. "Dalam dua tahun terakhir ini investasi di sektor ICT di Indonesia berada di atas target. Karena itu, saya rasa investasi di sektor ini akan lebih baik," kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Chris Kanter, di Jakarta, Kamis. Dia mengatakan, untuk tahun berikutnya investasi akan lebih difokuskan ke industri "content" (isi pesan). Dia berpendapat, untuk industri tersebut pihak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat secara cepat dilibatkan. "Saat ini perkembangan industri `content` sendiri belum secepat yang diharapkan, karena itu masih terbuka lebar untuk melakukan investasi di sektor ini," ujarnya. Pasar komputer pribadi (Personal Computer/PC) di Indonesia, menurut dia, pada 2006 berkembang 20 persen, dan diharapkan perkembangan pasar industri teknologi di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan 14 persen pada tahun 2005 hingga 2010. Dia mengatakan, investasi di industri ICT benar-benar terealisasi pada tahun 2005 lalu, sebesar 263 juta dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan, proyek ICT yan terealisasi pada tahun 2004 kebanyakan berasal dari Jepang, Korea,dan Singapura, yang masing-masing memiliki kontribusi lebih dari 10 persen. Sementara itu, investor terbesar pada 2005 hanya dari Jepang dan Korea. Pada 2006, dia mengatakan, skala pasar produk Teknologi Informasi (TI) di kawasan Asia Pasifik meningkat 8,9 persen, mencapai 116,7 miliar AS dolar. Jumlah tersebut merupakan 40 persen dari pasar global. Sementara itu, 44 persen produk TI China menguasai pasar Asia Pasifik. Angka tersebut telah naik 12,4 persen dari tahun 2005. Dia mengatakan, ada perkiraan industri digital akan berkembang 12,7 persen dari industri informasi, dan pada 2011, akan terjadi perubahan yang signifikan pada struktur global industri informasi. Industri piranti lunak dan "digital content" akan berkembang, seiring dengan berkembangnya industri informasi global, katanya menambahkan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007