Banjarmasin (ANTARA News) - Hingga memasuki akhir bulan Februari 2017, pembagian bonus untuk atlet Kalimantan Selatan yang mencatatkan prestasi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat belum jelas kapan pencairannya.
Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Kalimantan Selatan Sarmidi di kantor KONI Kalsel di Banjarmasin, Jumat, mengungkapkan, belum ada kejelasan kapan pencairan dana bonus dari pemprov untuk atlet tersebut.
Menurut dia, kenyataan akan adanya bonus bagi atlet berprestasi 2016 terkait PON ini memang tidak bisa dibantahkan telah dianggarkan pada APBD murni 2017. Namun kapan pencairannya belum ada koordinasi dari Dinas Pemuda dan Olaharag Provinsi Kalsel.
"Termasuk nominalnya berapa per atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu, juga belum bisa dipastikan," tutur Sarmidi.
Kalau merujuk usulan KONI Kalsel, ungkapnya, atlet peraih medali emas direncanakan mendapat bonus Rp300 juta, perak Rp150 juta dan perunggu Rp100 juta.
"Ini keinginan KONI untuk mengapresiasi para atlet yang sudah berjuang demi keharuman nama daerah, kita tunggu saja berapa kemampuan APBD kita," tuturnya.
Dia pun mengharapkan, bonus bagi para atlet berprestasi pada PON dan Pekan Paralimpiade Nasional (Paparnas) tidak terlalu lama lagi dicairkan pemerintah provinsi, sehingga tidak menimbulkan keresahan di kalangan atlet.
"Kepada para atlet kita minta terus bersemangat berprestasi, sebab hak mereka mendapat bonus dari pemerintah daerah ini pasti ada, cuma waktunya saja yang harap semuanya sabar menunggu," ujarnya.
Sarmidi menyebutkan, untuk bonus atlet di berbagai ajang olahraga nasional termasuk PON dan Paparnas ini nominal yang harus dikeluarkan pemerintah daerah sekitar Rp20 miliar.
Sebagaimana diketahui, untuk ajang PON XIX 2016 di Jawa Barat, kontingen Kalsel berhasil meraih medali emas sebanyak sembilan medali, 10 perak dan 18 perunggu.
Dengan hasil yang sudah diraih ini mengantarkan kontingen Kalsel di posisi peringkat 16 dari total 34 provinsi yang mengikuti ajang PON XIX 2016.
Pewarta: Sukarli
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017