"Sampai saat ini, INASGOC hanya akan menerima anggaran sebesar Rp500 miliar. Tapi, anggaran itu baru turun setelah ada Peraturan Presiden terkait INASGOC yang menjadi satuan kerja tersendiri dan surat dari Menteri Keuangan," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto selepas pelantikan jabatan di Jakarta, Jumat.
Gatot menjelaskan sumber dana pemasaran Asian Games ada dua yaitu dana pemasaran yang telah dibayarkan Indonesia sebesar 10 juta dolar AS kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan dana internal INASGOC setelah menjadi satuan kerja tersendiri.
"Kami berharap Perpres tentang INASGOC itu akan turun pada Maret. Dengan Perpres itu, kami bisa menjadi satuan kerja yang punya otonomi keuangan terpisah dari Kemenpora," kata Gatot yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden II INASGOC.
Selain anggaran sebesar Rp500 miliar, INASGOC, lanjut Gatot, akan mempunyai anggaran lagi sebesar Rp2 triliun sehingga kampanye-kampanye terkait Asian Games 2018 dapat berlangsung sebelum Agustus.
INASGOC akan mengampanyekan Asian Games 2018 pada sejumlah tempat di Jakarta antara lain di lingkar jalan Semanggi, tiang-tiang penyangga Light Rapid Transit (LRT), dan logo pada pesawat Garuda Indonesia.
"Kami telah meminta Jakarta terkait kampanye Asian Games 2018 karena akan ada acara besar-besaran pada 18 Agustus mendatang, tepat satu tahun jelang Asian Games," tutur Gatot.
Sebelumnya pada Kamis (23/2), Kemenpora menggelar rapat koordinasi Asian Games 2018 bersama sejumlah pejabat DKI Jakarta di Balaikota.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam rapat itu, mempertimbangkan untuk membantu INASGOC terkait pembiayaan sejumlah gelanggang olahraga. Tapi, Pemprov DKI meminta kejelasan dasar hukum terkait dukungan pembiayaan itu.
"Kami juga sudah mengingatkan DKI Jakarta untuk memperhatikan kemacetan ketika penyelenggaraan Asian Games nanti. Kemacetan itu menjadi perhatian OCA saat rapat di Sapporo, Jepang, pada Minggu (19/2).
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017