Manado (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara (Sulut) minta pabrikan naikkan harga kopra hingga Rp5.000 per Kilogram (Kg), sebagai penyeimbang kenaikan harga minyak goreng berkisar 30 hingga 40 persen.
Harga Rp5000 per Kg atau Rp500 ribu per kuintal, petani kopra dapat merasakan manfaat dari kenaikan minyak goreng, sehingga bisa lebih termotivasi memelihara tanaman kelapa, kata Kepala Disperindag Sulut, Albert Pontoh, Kamis, di Manado.
Selama ini petani kopra tidak merasakan dampak naiknya harga minyak goreng, karena kenaikan sekarang sangat tajam, maka wajar kalau petani kelapa turut menikmati.
Hadi Basalamah, pedagang kopra kebeberapa pabrikan di Kota Manado, mengatakan, meskipun belum signifikan dengan kenaikan minyak goreng, tetapi harga komoditi andalan tersebut sudah terlihat bergerak cukup baik.
Harga kopra gudang sudah mencapai Rp4.175 per Kilogram (Kg) untuk harga beli pabrikan, sebelumnya baru berkisar Rp3900 per Kg, pertanda pabrikan menyesuaikan dengan perkembangan pasaran minyak saat ini, kata Hadi.
Ketua Asosiasi Petani Produsen Kelapa Kabupaten Minahasa, Marthen Nelwan, mengatakan, kenaikan harga kopra bagi petani akan berdampak positif, bukan hanya pada petani itu sendiri tetapi ekonomi daerah secara keseluruhan.
"Masyarakat berprofesi sebagai petani kelapa jumlahnya paling tinggi dibandingkan sektor pertanian lain, sehingga dengan harga kopra baik maka geliat ekonomi akan lebih terasa," demikian Marthen. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007