Yogyakarta (ANTARA News) - Dari bayi kembar lima yang dilahirkan oleh Ny Yuli Suhana di Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta, tiga bayi yang masih bertahan hidup, kini dalam kondisi kritis dan berat badannya turun rata-rata 10 persen atau sekira 100 gram dari berat saat lahir. Dr Setia Wandito SpA (K) yang menangani perkembangan kesehatan bayi-bayi itu, pada Kamis menyatakan bahwa kondisi ketiganya fluktuatif dan masih kritis. Ia menyebutkan bayi yang masih bertahan hidup itu adalah bayi yang lahir pertama (nomor satu) dengan jenis kelamin laki-laki yang berat badannya saat lahir 1.184 gram, bayi nomor dua juga laki-laki yang beratnya 890 gram, dan bayi nomor lima perempuan yang berat badan saat lahir 842 gram. "Kalau ketiganya nanti masih terus bertahan hidup, mereka rentan terhadap berbagai penyakit seperti diabetes militus dan liver," katanya. Kata dia, ketiganya saat ini bahkan masih terkena kuning. "Terhadap bayi nomor satu dan nomor dua yang sampai sekarang masih di-terapi oksigen, sedangkan bayi nomor lima tidak lagi memerlukan terapi tersebut," katanya. Setia mengatakan, ketiga bayi itu sudah mulai dapat minum ASI (Air Susu Ibu), masing-masing sebanyak satu hingga 2,5 cc per tiga jam. Sementara itu, Kepala bagian Hukum dan Humas RS dr Sardjito Heru Trisna Nugraha mengatakan ibu bayi yaitu Yuli Suhana (26) kondisinya sudah sehat, dan ia masih harus berada di rumah sakit, karena setiap tiga jam harus diambil ASI-nya. Ia mengatakan, pihak keluarga sudah membayar biaya persalinan serta perawatan selama lima hari sejak kelahiran, seluruhnya sebesar Rp20.632.550. Dari lima bayi kembar itu, dua di antaranya telah meninggal dunia, yaitu bayi nomor tiga dan nomor empat. Bayi nomor tiga meninggal pada Senin (30/4) siang lalu, dan yang nomor empat meninggal Selasa (1/5) malam. Bayi kembar lima, empat laki-laki dan satu perempuan yang lahir pada Jumat 27 April lalu melalui operasi sesar di RS dr Sardjito Yogyakarta itu merupakan hasil dari terapi hormon yang diikuti pasangan Rudi Kuswoyo (29) - Yuli Suhana (26) warga Pacitan, Jawa Timur melalui program Permata Hati rumah sakit setempat. Saat kelima bayi itu lahir, usia kandungan ibunya 29 minggu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007