Seperti Snapchat, WhatsApp Stories juga diunggah dari kamera in-app. Setelah memotret, pengguna dapat menambahkan gambar, teks dan emoji di foto itu.
Foto yang diunggah akan muncul di tab baru, yang dapat dilihat oleh orang yang menyimpan kontak Anda, selama 24 jam ke depan.
Pengguna juga dapat membalas status unggahan teman langsung dari postingan tersebut.
WhatsApp adalah produk keempat Facebook yang mengkloning Snapchat Stories.
Agustus lalu, Instagram mengadopsi fitur tersebut, diikuti oleh Facebook Messenger lalu Facebook. Dua yang disebutkan terakhir masih menguji coba fitur tersebut di beberapa negara.
WhatsApp menjadi produk kedua Facebook yang secara global sudah memiliki fitur tersebut, seperti yang dilansir dari The Verge.
WhatsApp melihat fitur terbaru tersebut sebagai hadiah untuk para pengguna dalam ulang tahun mereka yang ke-8 pada 24 Februari.
"Saat WhatsApp diluncurkan hampir 8 tahun yang lalu, dimulai dari berbagi pembaruan status. Pengguna dapat membuat kalimat pendek agar teman tahu apa yang sedang dilakukan," kata WhatsApp dalam unggahan di blog mereka.
"Ketika kami menyadari orang menggunakan untuk berkomunikasi secara real time, kami merancang ulang WhatsApp sebagai aplikasi pesan."
WhatsApp mungkin akan memperbaiki Status selama delapan tahun belakangan bila menganggap fitur tersebut penting.
Snapchat hadir beberapa waktu lalu dan meraih porsi pengguna muda dalam jumlah yang banyak, membuat Facebook merasa terancam dengan peta jalan yang telah mereka buat beberapa tahun belakangan.
Dari sudut pandang Facebook, menambah Stories ke WhatsApp merupakan strategi untuk menghadapi pertumbuhan Snapchat di pasar yang belum terjangkau oleh aplikasi pesan.
Dengan memasang salah satu fitur terpopuler Snapchat, Facebook memaksa Snap Inc. menemukan cara baru untuk menumbuhkan bisnis mereka.
Setelah empat bulan diluncurkan, 150 juta orang menggunakan Instagram Storier setiap hari, angka yang mirip dengan jumlah pengguna Snapchat.
Snapchat akan masuk ke initial public offering (IPO) pada 2 Maret mendatang.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017