Jakarta (ANTARA News) - Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP), salah satu organisasi relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menyampaikan capaian dua tahun kontribusi pada masyarakat dan pemerintah dengan membantu anak putus sekolah dan orang sakit yang ditolak rumah sakit.
"Ada sebagian masyarakat yang belum tersentuh pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kehidupan ekonomi yang masih belum layak, melalui JPKP diupayakan program pemerintah itu menjadi tepat sasaran," kata Ketua DPP JPKP Maret Samuel Sueken, di Bogor, Jakarta, Rabu.
"Ada orang sakit yang ditolak oleh pihak rumah sakit, JPKP hadir di sana untuk menjembatani dengan dokter yang bersangkutan dan BPJS untuk memberikan sentuhan, karena negara hadir di sana. Dengan komunikasi yang baik akhirnya semua dapat diselesaikan," ujar Maret Samuel, di sela Rakernas JPKP, 20-22 Februari 2017, di Bogor.
Selain itu, lanjut Maret Samuel, dalam bidang pendidikan, JPKP juga hadir untuk mengupayakan anak yang tidak mampu agar bisa tetap bersekolah, setelah berkomunikasi kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan.
Dalam rangka meningkatkan peran relawan untuk menunjang Pemerintahan Jokowi-JK agar negara hadir di masyarakat, dan agar program-program pemerintah tepat sasaran, DPP JPKP melaksanakan rakernas ke-1 di kota hujan itu.
Pada rakernas tersebut hadir 33 dewan perwakilan wilayah yang mewakili 33 provinsi dari seluruh Indonesia dengan 300 peserta dan peninjau, kata Fachry, Ketua Panitia Rakernas sekaligus Ketua DPD JPKP Bogor.
"Dalam rakernas ini yang pertama disampaikan adalah persamaan persepsi tentang JPKP sekaligus bersilaturahmi dengan seluruh jajaran," ujar Fachry.
Rakernas JPKP ini dihadiri bupati Bogor, kapolres, dan Dandim Kabupaten Bogor yang juga melibatkan Polsek Mega Mendung dan Cisarua dalam pengamanannya.
Pada hari kedua, para peserta rakernas melakukan bakti sosial, donor darah, dan pengobatan gratis bagi masyarakat di lingkungan Desa Gadog, Cibogo, Cipayung, dan Cisarua.
Selain itu, juga dilakukan penanaman pohon bekerjasama dengan Dinas Pertanian Bogor yang menyediakan 1.000 pohon sengon, sonokeling, dan akasia diselingi pentas seni budaya tari dan vokal grup.
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017