"Pusat pelatihan di Miami adalah langkah natural untuk sedekat mungkin dengan operator di kawasan itu, dan kebijakan strategis untuk memasuki kembali pasar Amerika Serikat," kata CEO ATR, Christian Scherer, dalam pernyataan, diterima di Jakarta, Rabu.
Pusat Pelatihan ATR terbaru berada di dekat Pusat Pelatihan Airbus, di Toulouse, Prancis. Airbus Industrie tidak memiliki jajaran produksi pesawat terbang berbaling-baling laiknya ATR.
Menurut Scherer, ATR memutuskan membuka pusat pelatihan baru itu karena industri penerbangan memerlukan 600.000 pilot baru dalam jangka waktu 20 tahun mendatang. "Sebagai referensi global di pasar regional, kami menyediakan dan mengantisipasi solusi untuk maskapai regional," katanya.
Apalagi, di Amerika Latin dan Karibia, armada pesawat ATR telah berlipat ganda selama dekade terakhir.
Selain itu, jumlah pesawat ATR-600 diharapkan dapat melebihi 100 unit dalam tiga tahun mendatang.
Fasilitas pusat pelatihan di Miami itu adalah yang kelima bagi ATR setelah Toulouse (Prancis), Paris, Singapura, dan Johannesburg (Afrika Selatan).
Saat ini, ATR menggelar lebih dari 100.000 jam pelatihan dan melatih lebih dari 3.500 pilot setiap tahunnya dengan berbagai program yang berbeda-beda.
Sebelumnya, ATR, bersama dengan maskapai asal Swedia, Braathens Regional Airways (BRA), meluncurkan untuk pertama kalinya penerbangan yang menggunakan BBM dengan kandungan biofuel.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017