Kebenaran rencana pernikahan ritual yang dilaksanakan pada 28 Februari 2017 itu, kata Suyono, setelah mereka mengonfirmasi Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Isae Judae, selaku pelaksana, kata Suyono saat dihubungi, Palangka Raya, Rabu.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dewan Adat Dayak Kabupaten Katingan terkait kegiatan itu. Mereka masih membahas apakah kegiatan itu termasuk adat Dayak, ritual adat atau bagaimana. Kami masih menunggu," beber dia.
Suyono menyatakan, mereka juga masih menunggu laporan dari Polsek Katingan Tengah, apakah pihak pelaksana pernikahan ritual itu telah menyampaikan surat izin keramaian.
"Kami sebenarnya tidak mengurusi orang menikah dengan siapa. Bagi kami, jika ada kegiatan yang menimbulkan keramaian, ya kami amankan. Kami mengamankan keramaiannya saja," kata dia.
Informasi yang berkembang, rencana pernikahan salah satu tokoh Dayak yakni Pangkalima Burung dengan titisan anak Nyi Roro Kidul bermula dari kedatangan seorang perempuan bernama Retno pada 12 Februari 2017 ke rumah Judae.
Retno mengaku utusan Sri Baruno Jagat Parameswari dan mendapat bisikan dari roh halus bahwa hanya Djudae yang bisa melaksanakan ritual pernikahan adat itu. Perempuan ini pun meninggalkan uang Rp16 juta dan mengaku akan kembali lagi dalam beberapa hari untuk menyerahkan tambahan uang untuk keperluan pernikahan ritual adat itu.
21 Februari 2017 sekitar pukul 11 WITA, Retno pun kembali datang dan menyerahkan sejumlah uang kepada Djudae. Dana itupun dipergunakan untuk mempersiapkan acara serta keperluan mencetak undangan, membeli sapi, babi, ayam, dan lain-lain.
Sri Baruno Jagat Parameswari anak dari keturunan Ratu Kanjeng Kidul Pantai Selatan yang berwujud manusia yang berasal dari Bali, menurut dia, saat ini posisinya di Jakarta serta akan datang pada 27 Februari 2017 ke Desa Telok Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan.
Sedangkan Pangkalima Burung, satu di antara beberapa tokoh suku Dayak, merupakan sosok gaib yang tidak terlihat mata manusia. Undangan pernikahan Sri Baruno Jagat Parameswari dengan Pangkalima Burung telah beredari di sejumlah pihak, termasuk media sosial.
Pewarta: Jaya Manurung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017