Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah jika biaya perjalanan dinas kunjungan kerja ke berbagai daerah yang dilakukannya sangat besar sehingga dinilai boros.
"Dari dulu, saya menginginkan efisiensi. Semua kunjungan saya, Wapres (Jusuf Kalla, red) dan menteri ke daerah dan luar negeri dilakukan seefisien mungkin," kata Presiden saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2007 di Jakarta, Kamis.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB).
Presiden menjelaskan dirinya juga meminta agar kegiatan protokoler yang mengakibatkan pemborosan untuk dihilangkan sehingga dana yang tidak perlu bisa dihemat.
"Kemarin saya mengeluarkan inpres bahwa kunjungan Presiden, Wapres, menteri-menteri dan pejabat negara ke daerah harus dilakukan seefisien mungkin," katanya
Presiden juga meminta agar biaya kunjungan Presiden atau Wapres ke daerah tidak dikeluarkan dari dana pemerintah daerah karena semua biaya perjalanan tersebut ditanggung pemerintah pusat.
"Saya usahakan kalau ke daerah, tidur di wisma milik gubernur atau bupati. Tapi jika tidak ada dan harus di hotel biayanya dari kami. Jangan pemerintah daerah mengeluarkan biaya serupiah pun," katanya di depan para peserta Musrenbangnas yang berasal dari semua pejabat daerah dari tingkat gubernur, bupati dan walikota.
Begitu pula, lanjut dia, pengamanan Presiden dan Wapres saat mengunjungi daerah tidak boleh berlebihan meskipun secara prosedur harus dengan tingkat pengamanan VVIP.
"Pengamanan harus pantas. Tidak harus semua aparat yang ada dikerahkan untuk pengamanan saya. Biayanya pun bukan biaya daerah, ajukan saja pada pemerintah pusat," katanya.
Sering ke daerah
Dalam kesempatan itu, Presiden mengulangi perintahnya agar para gubernur, bupati dan walikota untuk sering berada di daerahnya masing-masing guna meningkatkan percepatan pembangunan di daerahnya.
Presiden mengkritik para pejabat daerah yang lebih sering dan berlama-lama berada di Jakarta untuk kepentingan yang tidak jelas.
"Batasi kunjungan ke luar daerah termasuk ke luar negeri dan lakukan penghematan biaya perjalanan. Studi banding yang dicari-cari tidak perlu dilakukan," katanya.
Presiden juga meminta para pejabat di daerah untuk mencegah pemborosan terutama belanja-belanja yang konsumtif seperti pembangunan ruang kerja dan pembelian mobil dinas.
"Hal itu untuk apa? karena pendidikan, kesehatan dan lain-lain masih perlu biaya triliunan dan miliaran," katanya mengingatkan para pejabat daerah.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007