Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Sugiharto disebut-sebut akan melantik Dirjen Perhubungan Udara (Hubud), Departemen Perhubungan, Budhi Muliawan Suyitno sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api, Kamis sore (3/5)."Terima kasih dukungannya," kata Dirjen Hubud, Dephub, Budhi Muliawan Suyitno dalam pesan singkatnya kepada ANTARA, pada pukul 13.08 WIB di Jakarta, Kamis.Sekretaris Perusahaan PT KA, Gatot Wibowo saat dikonfirmasi mengenai hal itu, mengaku memang mendengar informasi itu. "Tetapi benar tidaknya, itu urusan Menneg BUMN, bukan PT KA," kata Gatot.Budhi akan menggantikan posisi Komut PT KA sebelumnya yang dijabat Dirjen Perkeretaapian, Dephub, Soemino Ekosaputro. Sementara itu, beberapa sumber juga menyebutkan, dua anggota direksi PT KA dipastikan dicopot yakni Direktur Operasi Makbul Sujudi dan Direktur Umum dan SDM Amin Abdurrahman. "Posisi keduanya kosong dan dirangkap Dirut Ronny Wahyudi," kata sumber itu. Dirjen Perkeretaapian Soemino sebelumnya juga membenarkan adanya pelantikan itu. "Ya, betul, besok (3/5)," katanya dalam pesan singkat. "Siapa pengganti saya, belum tahu," kata Soemino. Menneg BUMN Sugiharto, saat di Medan beberapa waktu lalu, menyatakan akan segera merombak jajaran direksi PT KA dan komisaris, menyusul sejumlah kecelakaan kereta api yang beruntun akhir-akhir ini. Perihal Soemino yang diganti tersebut, kata Menteri Perhubungan Hatta Rajasa adalah untuk menghilangkan konflik kepentingan dan mengembalikan fungsi regulator secara maksimal. Tidak Serius Menanggapi terpilihnya Dirjen Hubud Budhi Muliawan Suyitno sebagai Komut PT KA yang baru, Direktur Eksekutif Indonesian Railway Watch, Taufik Hidayat menilai, hal itu menunjukkan pemerintah tidak serius membenahi sektor perkeretaapian. "Itu tidak serius persoalan angkutan udara akhir-akhir ini juga serius dan KA juga serius. Apa betul Dirjen Hubud mampu mengemban dua tugas sekaligus dan maksimal yang sama-sama beratnya. Mengapa harus orang Perhubungan lagi. Tidakkah ada orang di luar Perhubungan yang bisa dan mampu menangani KA sebagai wakil dari regulator," kata Taufik. Ia juga menyayangkan, jika benar dalam perombakan itu, posisi Direktur Operasi dan Direktur Umum dan SDM dibiarkan kosong dan dirangkap Dirut PT KA. "Pemerintah ini sudah tidak mampu lagi mencari orang terbaik untuk membenahi operasional dan SDM PT KA. Kami juga ragu, dua tugas utama itu mampu diemban oleh Dirut Ronny Wahyudi," katanya. Oleh karena itu, Taufik menambahkan, wajar bila ada anggapan di masyarakat selama ini bahwa kinerja Menneg BUMN sebagai pemegang saham PT KA diragukan kapabilitasnya. "Manajemen perkeretaapian nasional makin tidak jelas dan error yang sangat mendasar," tambah Taufik geram.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007