Dari penampilannya sendiri kurang gereget rasanya dan kurang berani untuk menahan capek. Jadi ini yang harus kita evaluasi."
Surabaya (ANTARA News) - Peluang tim putri Djarum Kudus menuju semifinal sangat tipis setelah pada pertandingan ketiga dalam lanjutan laga penyisihan Grup Y Djarum Superliga 2017 mengalami kekalahan kedua.
Dalam pertandingan yang digelar di GOR DBL Arena, Surabaya, Selasa, tim putri Djarum Kudus menderita kekalahan telak 0-5 dari klub Jepang Hokuto Bank.
Di partai pertama, Dinar Dyah Ayustine tidak mampu mengalahkan wakil Hakuto Bank Saena Kawakami meski lebih dulu unggul 21-7 di game pertama, karena dua game terakhir, dia menderita kekalahan 16-21 dan 10-21.
Ganda putri Djarum Rosyita Eka Putri Sari/Melati Daeva juga mengalami kekalahan dari Mayu Matsutomo/Wakana Nagahara dengan 15-21 dan 19-21. Kegagalan menyumbangkan poin juga terjadi pada tunggal kedua Djarum Ghaida Nurul Ghaniyu yang dilumat Nagata Rei dengan 18-21 dan 20-22.
Ganda putri kedua PB Djarum Ririn Amelia/Surya Adella Agustia yang diharapkan bisa merubah keadaan, juga kalah dari Natsumi Uratani/Yumi Murayama dengan 16-21 dan 20-22. Kekalahan telak yang diderita Djarum tersebut dipastikan oleh kekalahan Savira Sandradewi dari Nakamura Yuri 18-21, 19-21.
Manajer Djarum Kudus Fung Permadi melihat hasil yang didapatkan oleh tim putri, mengecewakan secara hasil yang lebih banyak dipengaruhi karena kurang faktor daya juang para pemain.
"Dari penampilannya sendiri kurang gereget rasanya dan kurang berani untuk menahan capek. Jadi ini yang harus kita evaluasi," kata Fung.
Lebih lanjut Fung menilai atlet Djarum Kudus yang diturunkan di turnamen ini masih kurang dalam mempertahankan fokus.
"Jadi mereka lengah, kalau lawan memberikan perlawanan sedikit saja jadi bingung, jadi kacau semua. Kita menyikapinya ya memang seperti itulah pertandingan. Mau tidak mau juga harus kita terima. Tapi untuk selanjutnya, kita jadikan bahan evaluasi apa yang bisa kita perbaiki," ujarnya.
Ditemui di lokasi yang sama, tunggal putri pertama Djarum, Dinar Dyah Ayustine mengakui kelemahannya tidak dapat mengimbangi permainan lawan dengan tipe rally, padahal ia memiliki "senjata" lebih banyak daripada lawannya.
"Pertandingan tadi, saya memiliki senjata yang lebih banyak dibanding lawan, namun ia hanya lebih tahan saja dan saya jadi malah mati sendiri. Di pertandingan selanjutnya saya akan saya perbaiki kelemahan saya," ucap Dinar menegaskan.
Peluang tim putri Djarum untuk lolos ke putaran semifinal, tertutup dengan hanya tersisa satu kali pertandingan lagi dengan melawan runner-up sementara klasemen Mutiara Cardinal Bandung yang masih memiliki sisa pertandingan lebih banyak dari klub Kudus di posisi empat.
Jumlah pertandingan yang telah dimainkan Djarum Kudus juga dipantau lebih banyak dibandingkan empat klub lainnya penghuni klasemen Grup A, sehingga walaupun memenangkan pertandingan terakhir, Djarum harus menggantungkan nasibnya pada hasil pertarungan klub lain.
Diketahui, pada laga pertama Minggu (19/2) melawan Kumamoto Saisunkan, tim putri Djarum kalah dengan 1-4. Baru satu kemenangan yang bisa diraih tim putri PB Djarum kala mengalahkan Jaya Raya dengan 3-2 pada Senin (20/2).
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017