Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat 30 bangunan sekolah dasar (SD) dan lima sekolah menengah pertama (SMP) terendam banjir.
"Banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolahan dan rumah ibadah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Aspuri di Kabupaten Bekasi, Selasa.
Bangunan sekolah yang terendam berada di kecamatan yang menjadi langganan banjir seperti Kedungwaringin, Cabangbungin, Muaragembong, Tarumajaya, Babelan, Cibitung dan Cikarang Utara.
Banjir yang rutin melanda itu diperkirakan terjadi karena adanya limpasan air sungai serta disebabkan drainase yang buruk di Cibitung dan Cikarang.
Turunnya hujan juga membuat air sungai meluap hingga merendam sekolah.
Aspuri mengatakan sekolah hanya mampu menanggulangi air yang masuk ke dalam kelas dengan cara menggunakan pompa air.
"Jadi yang susah itu kalau air yang merendam sekolah karena air limpasan surutnya mengikuti air turun dan sungai kembali normal," katanya.
Ia menambahkan ketinggian air di beberapa kecamatan mencapai satu meter hingga 1,5 meter.
Untuk itu beberapa sekolah wajib diliburkan atau memindahkan proses belajar mengajar ke tempat yang lebih tinggi.
Pemindahan itu dinilai sebagai cara terbaik karena anak kelas tiga akan menghadapi ujian nasional sehingga tidak bisa diliburkan.
Sementara itu, Kepala Seksi Kelembagaan SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Yudi membenarkan bila banjir merendam bangunan sekolah beserta fasilitas umum lainnya pada beberapa daerah.
Tetapi ia berharap sekolah dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajar khususnya kelas 6 SD dan kelas 3 SMP karena akan menghadapi ujian nasional.
"Seperti di SDN 03 dan 04 Bojongsari, di situ langganan banjir, kalau banjir datang bisa sampai 1,5 meter makanya sering diliburkan, begitu juga di Muaragembong, Desa Pantaibakti juga air yang merendam cukup dalam karena banjir tidak hanya luapan Sungai Citarum air rob dari laut juga masuk makanya air cukup tinggi kalau banjir," katanya.
Untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar, murid diberikan tugas agar tidak ketinggalan pelajaran.
Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017