"Kami sengaja datang untuk menukarkan sampah dengan sembako," kata salah seorang warga kelurahan Balai Balai, Padang Panjang, Yulhendri di Padang Panjang, Selasa.
Pengumpulan sampah yang berpusatkan di lokasi markas Secata B Rindam I Bukit Barisan itu, dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai kalangan yang membawa berbagai jenis sampah untuk mendapatkan sembako.
Masyarakat yang membawa sampah melakukan antrian panjang karena panitia dari Pemkot Padang Panjang menyediakan satu timbangan untuk mengukur volume sampah masyarakat.
"Ini merupakan terobosan yang patut dilanjutkan kedepannya, untuk menjadikan Padang Panjang bersih," kata masyarakat lainnya, Renny.
Pemkot Padang Panjang menerima berbagai jenis sampah mulai dari kertas, kaleng bekas, kardus dan lainnya dan dinilai harganya sesuai dengan jenis sampah tersebut.
Untuk kertas atau kardus, Pemkot menghargai dengan nilai Rp500 perkilogram yang nantinya ditukar dengan sembako sesuai dengan keinginan masyarakat.
Setelah mendapatkan sembako, masyarakat tersebut langsung didaftarkan menjadi nasabah bank sampah yang sudah ada di Padang Panjang.
Untuk kedepennya masyarakat bisa mengantarkan langsung sampahnya ke lokasi bank sampah yang sudah ada di Padang Panjang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Padang Panjang, Delfianto.
Padang Panjang sendiri saat ini sudah memiliki tujuh bank sampah mulai dari Bank Sampah Serunai di Kelurahan Ekor Lubuk, Karabu di Kelurahan Ganting, Teratai di Komplek Brimob Silaing Atas, Kalikih Kuniang di Kelurahan Koto Panjang.
Selanjutnya, Bank sampah Sakinah di Kelurahan Guguk Malintang, Bank sampah Sungai Andok di kelurahan Tanah Hitam dan Anggrek Bulan di Kelurahan Pasar Usang.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017