Acara yang digagas Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha yang diketuai Andi Una Sidehabi merupakan rangkaian konser kemanusiaan Peggy Melati Sukma di berbagai kota di Qatar dalam rangka menggalang dana bagi bencana gempa Aceh, demikian Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Selasa.
Dalam kesempatan itu Andi Una meminta Peggy motivasi para TKW dalam menghadapi tantangan hidup dan menghibur mereka sambil menunggu dipulangkan.
Dubes RI untuk Qatar Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi menyambut baik inisiatif anggota DWP sebagai bentuk perhatian terhadap nasib TKW di luar negeri. Diharapkan TKW merasakan perhatian, keberadaan, dan perlindungan pemerintah meski jauh dari tanah air.
Para TKW antusias mendengarkan ceramah motivasi yang disampaikan artis serba bisa tersebut. Acara yang dihadiri dihadiri Ketua DWP, dan anggota DWP sekitar 90 orang, 60 diantaranya TKW bermasalah.
Dubes menyampaikan rasa empatinya terhadap penderitaan yang dialami TKW, pahlawan devisa yang mempertaruhkan nyawa guna menghidupi keluarganya di tanah air.
Mantan anggota DPR ini mengatakan acara ini wujud solidaritas agar TKW merasakan rasa persaudaraan. "Kita harus menunjukan rasa empati terhadap saudara kita (TKW bermasalah) agar merasakan kasih sayang meski jauh dari tanah air," ujar dubes.
Dalam paparannya, artis yang dikenal akan aktivitas sosialnya menyampaikan,"Kita diuji dengan berbagai masalah dan keterpurukan. Oleh karena itu perlunya introspeksi, memperbaiki dan mensucikan diri dari dosa dan kesalahan di masa lampau agar menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang. "
Artis terkenal ini mencontohkan dirinya sebagai artis yang tadinya begitu populer, memiliki semuanya dan kemudian jatuh terhempas. Kejatuhannya membuatnya berbenah diri dan bangkit kembali. Kini artis penuh talenta ini merasa lebih bahagia dengan kehidupannya yang baru karena semata mata bertujuan untuk memperoleh ridho Allah SWT dan aktif melakukan kegiatan kemanusiaan yang bermanfaat bagi umat.
Umumnya TKW sangat kenal dan beberapa di antaranya mengidolakan artis yang terkenal lewat sinetron "Gerhana" dan keluhan khasnya "pussssing". Peggy yang aktif terlibat kegiatan kemanusiaan di Indonesia dan dunia sangat terharu dengan penderitaan yang dialami para TKW.
Selesai acara, Peggy tidak segan-segan memeluk erat satu persatu TKW dan mendoakan agar tetap sabar, tabah, dan istiqomah dalam menghadapi cobaan.
Semua TKW terkejut ketika mereka dipeluk erat oleh artis yang sangat dikenalnya ini. Dengan berlinangan air mata, para TKW mengucapkan terima kasih atas doa dan semangat yang ditularkan Peggy.
Salah orang TKW asal Nusa Tenggara Barat bernama Asia binti Abdul Rasyid, yang telah bekerja empat tahun di Qatar, merasakan suasana haru dengan paparan yang disampaikan Peggy. TKW yang kerap disiksa dan jarang dibayarkan gajinya oleh majikan, sangat terharu ketika dipeluk Peggy.
"Senang banget bisa dipeluk sama mbak Peggy," ujar TKW yang berusia 34 tahun ini.
Ersi (40) asal Kerawang juga merasakan begitu inspiratifnya ceramah bintang sinetron ini apalagi ketika dipeluk. "Hati saya benar tersentuh," ungkap TKW yang sudah dua bulan di penampungan.
Siska Iriana asal Banyuwangi (30 tahun) juga tekesan ketika dipeluk Peggy. "Serasa mimpi, jadi ingat keluarga," katanya.
Menurut Boy Dharmawan, Peggy juga memberikan paparan inspiratif khususnya terkait perjalanan hidupnya dihadapan komunitas wanita diaspora Indonesia di Alkhor dan Doha.
Saat ini terdapat sekitar 40 ribu buruh migran Indonesia di Qatar, 10 ribu di antaranya merupakan tenaga kerja terampil dan sisanya 30 ribu pekerja informal. Hanya 0,4 persen dari total jumlah buruh migran Indonesia mengalami masalah di Qatar.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017