Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih dalam fase (masa) konsolidasi karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah cukup tinggi. Kamis. "Dengan tingginya indeks saat ini orang akan berfikir dua kali untuk melakukan pembelian, lebih baik mereka menahan atau ambil keuntungan lebih dahulu," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Kris Dwi Setiawan, di Jakarta, Kamis. Menurut Krisna, pasar saat ini dalam kondisi konsolidasi dan nantinya akan menguat kembali untuk mengejar membuat rekor tertinggi kembali. "Saat ini konsolidasi, setelah itu akan menguat," tambahnya. Namun, kata Krisna, pergerakan saham juga akan dipengaruhi oleh bursa regional. Dengan positifnya bursa Wall Street dengan indeks Dow Jones naik 75,74 poin menjadi 13.211,87 akan mendorong bursa regional dan BEJ. Jadi kemungkinan naiknya indeks BEJ juga masih besar, katanya. Selain itu, lanjutnya, dukukungan dari makro ekonomi juga belum berubah. Hasil deflasi April juga memberikan harapan kembali kepada Bank Indonesia untuk menurunkan BI-rate dan ini akan mendorong saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga. Pada penutupan Rabu (2/5) kemarin IHSG naik 7,381 poin atau 0,37 persen menjadi 2.008,559, sedangkan Indeks LQ45 menguat 1,652 poin atau 0,39 persen ke posisi 426,231. Naiknya indeks lebih didorong oleh pembelian selektif terhadap saham unggulan, terutama sektor poertambangan seperti saham Aneka Tambang (ANTM), Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan Tambang Timah (TINS). (*)
Copyright © ANTARA 2007