Pekanbaru (ANTARA News) - Untuk kesekian kalinya Angkasa Pura dua Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menggagalkan keberangkatan seorang penumpang pesawat Lion Air JT.293 tujuan Jakarta karena ulahnya mengaku membawa bom di kardus tentengannya.
"Namanya Ibrahim Nursal warga Kemanggisan Jakarta yang duduk dikursi 25F penumpang pesawat Lion Air JT.293 tujuan Jakarta," kata General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait kepada antara di Pekanbaru, Senin.
Jaya Tahoma Sirait menerangkan pihakya menurunkan Ibrahim Nursal berusia sekitar (56) th karena saat sudah berada di pesawat ia bercanda mengatakan membawa bom di kardus besar yang dimasukannya ke kabin pesawat yang akan ditumpanginya.
Jaya menceritakan kronologis kejadiannya, saat itu Ruth pramugari Lion Air yang bertugas di penerbangan JT.293 dengan rencana keberangkatan ke Jakarta sekitar pukul 17.40 WIB bertanya kepada Ibrahim Nursal penumpang dengan no kursi 25F terkait kardus besar bawaannya.
Ruth merasa curiga melihat ukuran kardus yang dinaikkan pada bagasi atas pesawat lalu bertanya.
"Apa isi kardusnya? Kemudian Ibrahim Nursal menjawab, emang kalau bawa bom tidak boleh?, langsung dibalas si pramugari tidak boleh," terang Jaya bercerita,
Setelah perbincangan tersebut lantas pelaku bercanda bom langsung diamankan dan diturunkan dari pesawat.
"Akibat perbuatanya yang bersangkutan diperiksa oleh pihak keamanan maskapai dan Avitation Security Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru," terang Jaya.
Selanjutnya setelah melalui proses pemeriksaan termasuk terhadap barang bawaan yang bersangkutan, Ibrahim Nursal diminta membuat surat pernyataan tidak akan melakukan hal serupa.
"Sebagai sanksi yang bersangkutan becanda bom tidak diberangkatkan," tegasnya.
Disisi lain dampak becanda bom tersebut, demi keselamatan penumpang pesawat Lion Air JT.293 mengalami keterlambatan keberangkatan sekitar satu jam.
"Setelah itu pada akhirnya baru berangkat pukul 18.27 WIB dari Pekanbaru menuju Bandara Soekarno-Hatta mundur dari jawal awal 17.40 WIB," katanya menambahkan.
Jaya berharap kejadian ini jadi pelajaran bagi semua orang yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara agar jangan becanda dengan kata-kata bom.
"Semoga tidak ada lagi penumpang pesawat udara yang bercanda membawa bom dengan alasan apapun karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain," tegasnya mengakhiri.
Pewarta: Fazar Muhardi/Vera Lusiana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017