"Pembangunan underpass ini untuk mengurangi kemacetan lalu pintas di pintu pelintasan kereta api. Apalagi ruasnya jalannya sempit dan arus lalu lintasnya padat," kata Sigit Susiantomo, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senin.
Sebelumnya, Sigit Susiantomo dan beberapa anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Kota Depok yang diterima Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna di Balaikota Depok.
Pada pertemuan tersebut, Tim Komisi V DPR RI membicarakan soal rencana pembangunan terminal jajijajar dan rencana pembanguan "underpass" Citayam.
Menurut Sigit, pembangunan "underpass" Citayam ini belum dilakukan karena masih terkendala belum adanya anggaran.
"Dari pendekatan teknologi Kementerian PU PR sudah memiliki teknologinya, tapi anggarannya yang belum ada. nanti akan kita bicarakan, pada rapat kerja dengan Menteri PU PR," katanya.
Pembangunan "underpass" Citayam ini, kata dia, dibutuhkan untuk memudahkan akses transportasi masyarakat sekitar yakni di perbatasan antara Kota Depok dengan Kabupaten Bogor, yang arus lalulintasnya sangat padat.
"Underpass ini sangat penting, untuk menghindari pintu pelintasan kereta api, kaitannya dengan kelancaran arus lalu lintas serta keselamatan pengguna jalan," katanya.
Sigit menambahkan, pada kunjungan tersebut, Tim Komisi V juga menanyakan perihal pembangunan terminal jatijajar di Kota Depok agar segera dapat beroperasi.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengingatkan Pemerintah Kota Depok untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk percepatan pembangunan terminal Jatijajar.
"Jangan sampai Kota Depok yang lokasinya hanya berjarak beberapa kilometer dari Jakarta tapi menjadi ikon mangkrak. Pembangunan terminalnya tidak selesai," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017