Saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa Kiai Maruf sebagai Ketua Umum MUI, lebih-lebih sebagai Rais Aam PBNU, tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut."

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pihak yang berencana melakukan aksi 212 Jilid 2 tidak mencatut nama NU maupun kiai dari organisasi kemasyarakatan Islam itu.

"Kami mengingatkan saja, mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya. Yang begini sebaiknya dihentikan," kata Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas di Jakarta, Senin.

Ia lantas mencontohkan pencatutan nama Rais Aam PBNU KH Maruf Amin terkait rencana aksi 212 Jilid 2 yang akan digelar di depan gedung DPR/MPR, Selasa (21/2).

"Dalam beberapa meme dan broadcast undangan berlabel aksi bela Islam 212 Jilid 2 yang beredar, di situ dicantumkan nama KH Maruf Amin di urutan pertama tokoh yang akan hadir," katanya.

Robikin mengaku telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut dan ternyata Kiai Maruf Amin tidak tahu menahu kegiatan tersebut.

"Saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa Kiai Maruf sebagai Ketua Umum MUI, lebih-lebih sebagai Rais Aam PBNU, tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut," katanya.

Robikin berharap siapa pun inisiator dan penyelenggara aksi 212 Jilid 2 agar tidak menggunakan nama KH Maruf Amin sebagai penarik massa. Dia juga minta agar tidak ada pencatutan nama NU.

"Saya minta agar nama NU tidak dicatut karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga tidak tahu menahu aksi tersebut," kata alumnus Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang yang juga advokat ini.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017