Washington (ANTARA News) - Persiapan dilakukan untuk membawa pejabat Korea Utara ke Amerika Serikat untuk berunding dengan mantan pejabat AS, pertemuan pertama dalam lebih dari lima tahun, kata "The Washington Post", Minggu.

Pembicaraan itu akan menjadi tanda paling jelas apakah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ingin berkomunikasi dengan pemerintahan baru Trump.

Rencana "perundingan Jalur 1,5" masih dalam tahap persiapan, kata harian itu, mengutip beberapa orang, yang mengetahui rencana tersebut.

Sebutan itu, mencerminkan rencana hubungan mantan pejabat AS dengan pejabat Korea Utara sekarang, adalah rujukan kepada yang dikenal sebagai pembicaraan "Jalur 2", yang melibatkan mantan pejabat kedua negara.

Departemen Luar Negeri AS belum menyetujui visa Korea Utara untuk pembicaraan itu, kata harian tersebut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Reuters bahwa perundingan "Jalur 2" secara rutin berlangsung terkait beragam topik di dunia dan berlangsung independen.

Pejabat Gedung Putih menyatakan pemerintah AS tidak punya rencana bertemu dengan Korea Utara.

Pengujian peluru kendali jarak menengah oleh Korea Utara memicu kecaman internasional pekan lalu. Presiden Donald Trump mengatakan pada konferensi pers setelah uji coba peluncuran peluru kendali itu, "Jelas Korea Utara adalah masalah besar, masalah besar dan kita akan mengatasi itu dengan tegas".

Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menilai uji peluru kendali Korea Utara sungguh tidak dapat diterima.

Korea Utara menembakkan peluru kendali itu ke lepas pantai pesisir timur wilayahnya. Uji coba pertama oleh negara terasing itu semenjak Trump terpilih.

Uji itu dilakukan sehari setelah Abe mengadakan pertemuan puncak dengan Trump, saat presiden negara adidaya itu menegaskan tekad AS untuk keamanan Jepang.

(Uu.G003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017