"Kita mencatat ada sepuluh rumah yang mengalami kerusakan, dua diantaranya dalam kondisi rusak berat sedangkan delapannya rusak ringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Tenggara Erick Manaroinsong di Ratahan, Senin.
Ia akan mengerahkan alat berat untuk melakukan menyelamatkan sejumlah rumah yang terkena dampak banjir bandang tersebut.
"Kita sedang menunggu alat berat, untuk menyelamatkan dua rumah yang terkena dampak banjir ini karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Selain itu kedua keluarga yang rumahnya rusak berat saat ini telah diungsikan," katanya.
Erick mengatakan selain banjir bandang, di ruas jalan Ratahan-Langowan dan ruas jalan Ratahan-Wioi terjadi longsor yang menutup sebagian badan jalan, serta satu unit rumah di Desa Wioi yang tertimbun longsor.
"Untuk longsor di jalan-jalan sebagian besar sudah kita bersikan ada empat titik di dua ruas jalan tersebut. Sedangkan satu unit rumah yang tertimbun longsor segera kita lakukan penanganan," ujarnya.
Erick menjelaskan saat ini pihak BPBD Minahasa Tenggara masih memberlakukan status siaga darurat, untuk melakukan penanganan setelah terjadi bencana.
"Sampai saat ini status masih siaga darurat. Nantinya penanganan-penanganan terus kita lakukan dengan menurunkan tim dari BPBD ke lokasi bencana," jelasnya.
Sementara itu Kepala BPBD Minahasa Tenggara Ferry Uway mengimbau kepada seluruh masyarakat di Minahasa Tenggara, khususunya yang berada di daerah rawan bencana agar tetap waspada.
"Bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar aliran sungai, atau bertebing kita mintakan untuk terus waspada. Dan bagi pemerintah di desa kelurahan, dan kecamatan untuk terus berkoordinasi jika terjadi bencana di wilayahnya masing-masing," tandasnya Ferry.
Pewarta: Arthur Ignasius Karinda
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017