Jakarta (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan mengadakan kunjungan ke Indonesia pada minggu kedua bulan Mei 2007. Keterangan yang diperoleh dari Departemen Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa untuk mengantisipasi rencana kunjungan Presiden Abbas itu maka rencana pertemuan dengan para tokoh Hamas akan dimundurkan dari jadwal semula. "Sembilan puluh persen kunjungan Presiden Abbas sudah pasti. Namun demikian, kunjungan tesebut masih tergantung dari perkembangan situasi di Timur Tengah yang bisa berubah dari waktu ke waktu," kata Menlu RI Hassan Wirajuda. Menurut Menlu, ada dua hal penting dalam kunjungan Presiden Abbas. Pertama, Indonesia perlu menyampaikan secara terus-menerus kepada rakyat dan pimpinan tertinggi Palestina mengenai dukungan Indonesia yang kuat. Kedua, adalah untuk mendorong penerimaan yang baik terhadap Pemerintahan Persatuan Palestina, yang hingga sekarang masih ada keberatan dari pihak tertentu untuk menerima pemerintahan persatuan tesebut. Sementara itu, ditemui di Nusa Dua, Bali, awal pekan ini, Menlu mengatakan bahwa rencana kedatangan delegasi Hamas ke Indonesia diundur dari rencana semula pada awal Mei ini. "Konfirmasinya kita urut satu per satu dan mana yang akan kita dahulukan. Tapi yang jelas sembilan puluh persen (pertemuan dengan Hamas itu tetap) jadi," katanya lagi. Menlu mengatakan, semuanya harus terus dipantau dan pasti ada konfirmasi karena berkaitan dengan situasi di Timur Tengah, khususnya Palestina, yang memang tidak mudah. "Mereka dari waktu ke waktu akan mengkonfirmasikan apakah ancar-ancar tanggal yang mereka berikan itu dapat dilakukan," katanya. Bagi Indonesia, menurut Hassan Wirayuda, dari waktu ke waktu memang diperlukan untuk menyampaikan kepada tingkat tertinggi tentang dukungan yang kuat terhadap bangsa Palestina tersebut. Selain itu juga langkah-langkah konkret apa saja yang bisa dilakukan Indonesia, terutama untuk membantu terwujudnya pemerintahan persatuan, walaupun masih ada reservasi kepentingan antar faksi di sana.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007