Jakarta (ANTARA News) - Citra satelit NASA, Landsat 8, menunjukkan terjadi pecahan gunung es seukuran Manhattan di New York, dari gletser induknya di Antarktika, dengan ukuran pecahan 3,2 kilometer dan bergerak menjauh.

Laman www.popularmechanics.com menyatakan, biasanya pecahan dataran sangat luas gunung es di Antarktika itu kecil-kecil. Namun pada 2015, pecahan gunung es seukuran lebih luas dan besar ketimbang yang pecah kali ini juga terjadi di wilayah itu, yaitu di tepian Pulau Pine, Benua Antarktika.

Pulau Pine di Benua Antarktika diketahui sebagai pulau besar gunung es yang paling cepat mencair dan "bertanggung jawab" atas seperempat hilangnya gunung es di benua ekstrim dingin itu.

Sejak 1990, pemanasan temperatur samudera memicu lebh cepat es mencair, apakah itu di permukaan dan bahkan lebih berbahaya, di bawah permukaan. Ini artinya, arus bawah samudera menjadi lebih hangat dari seharusnya, dan inilah yang juga memicu ukuran-ukuran raksasa gunung es pecah begitu saja di sana.

Contoh yang pernah terjadi adalah Bentang Es Antarktika Barat di mana Pulau Pine menjadi bagiannya yang diyakini para peneliti sebagai bagian yang sangat labil sehingga jika satu bagian pecah maka akan memicu pemecahan bagian-bagian lain gunung es raksasa di sana.

Ini kemudian memicu kenaikan permukaan air laut secara global, dan banyak negara-negara kepulauan kecil terancam karena itu.

Penerjemah: Ade P Marboen
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017