Pemerintah Malaysia memandang kritik yang dilontarkan Duta Besar Republik Rakyat Korea adalah tidak berdasar
Putrajaya (ANTARA News) - Malaysia telah memanggil pulang duta besarnya untuk Korea Utara setelah Kuala Lumpur memanggil duta besar Korea Utara untuk Malaysia yang mengkritik keras Malaysia menyusul kasus pembunuhan Kim Jong-nam.
Dalam pernyataan keras, Malaysia menyebut tuduhan tidak berdasar Duta Besar Korea Utara Kang Chol kepada Kuala Lumpur sebagai upaya serius untuk menodai reputasi Malaysia.
Pernyataan keras yang mengungkapkan kemarahan Malaysia ini bahkan disampaikan ketika Dubes Kang masih berada di gedung Kementerian Luar Negeri Malaysia yang hari ini bertemu dengan Deputi Sekretaris Jenderal 1 Raja Nurshirwan Zainal Abidin.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan pemerintah Malaysia telah setransparan mungkin menyangkut kematian Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang dibunuh Senin pekan lalu.
Menurut Malaysia, selama ini Kedutaan Besar Korea Utara di Malaysia terus diberi tahu tentang perkembangan-perkembangan yang berkaitan dengan kasus pembunuhan itu, selain proses investigasi yang tunduk kepada hukum Malaysia.
"Untuk alasan-alasan ini, Pemerintah Malaysia memandang kritik yang dilontarkan Duta Besar Republik Rakyat Korea adalah tidak berdasar. Pemerintah Malaysia menganggap sangat serius setiap usaha tak berdasar untuk menodai reputasi Malaysia," tulis Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Malaysia telah memanggil Dubes Kang hari ini untuk meminta penjelasan atas tuduhan yang dia alamatkan kepada Pemerintah Malaysia dalam jumpa pers 17 Februari lalu.
Menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia, duta besar Korea Utara itu telah menyindir Pemerintah Malaysia memiliki sesuatu yang disembunyikan. Dubes Kang juga menuduh Malaysia "berkolusi dan bermain-main dalam galeri kekuatan eksternal."
Kang tiba di Wisma Putra (gedung Kementerian Luar Negeri Malaysia) pukul 09.54 pagi waktu setempat dan masih berada di gedung kementerian itu sampai pukul 10.55 pagi waktu setempat, demikian Star Online.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017