Sumur warga belum bisa dimanfaatkan seperti biasanya"

Cirebon (ANTARA News) - Warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membutuhkan air bersih karena air sumur mereka belum bisa dikonsumsi setelah banjir melanda pemukiman di tujuh kecamatan di daerah itu.

"Sekarang warga sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Sudarna, di Cirebon, Minggu.

Sudarna menuturkan pascabanjir air sumur warga belum bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi, dan memasak.

Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan PDAM agar bisa memberikan bantuan air bersih kepada warga dan pihaknya juga mendapatkan bantuan air bersih untuk masyarakat yang membutuhkannya.

"Sumur warga belum bisa dimanfaatkan seperti biasanya," tuturnya.

Ia menambahkan banjir yang terjadi di tujuh kecamatan itu untuk sampai hari Minggu (19/2) dipastikan sudah surut semua.

Dan warga sudah mulai membersihkan perabotan mereka yang terendam banjir dan membersihkan rumah dari lumpur yang terbawa saat banjir.

"Dipastikan banjir sudah surut 100 persen, kami berharap cuaca tidak seperti saat banjir," tambahnya.

Pihaknya masih mendata kerugian yang ditimbulkan akibat banjir pada Rabu (15/2) yang melanda di tujuh kecamatan.

"Kami masih mendata kerugian yang ditimbulkan akibat banjir kemarin," katanya.

Ia menambahkan saat ini di beberapa daerah masih dilakukan pendataan dan pihaknya juga masih menunggu laporan dari desa dan kecamatan yang terdampak.

Dari data sementara yang ia punya, ada beberapa jembatan yang putus seperti di Lemahabang, karena terjangan air yang deras.

"Sementara kalau di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura ada beberapa rumah warga bagian belakang atau dapur yang roboh," tambanhya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017