Petaling Jaya, Malaysia (ANTARA News) - Dua perempuan yang menjadi tersangka utama pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, diduga telah direkrut oleh seorang pria misterius untuk menjalankan misi maut itu tiga bulan sebelumnya.
Menurut laporan koran Malaysia, China Press, baik Siti Aisyah (25) maupun Doan Thi Huong (29) adalah bukan agen rahasia Korea Utara, melainkan telah dikelabui oleh sebuah jaringan mata-mata untuk melancarkan pembunuhan.
Siti Aisyah yang berasal dari Indonesia ditangkap Kamis pukul 02.00 dini hari, sedangkan Doan yang memegang paspor Vietnam, ditangkap sehari sebelumnya.
China Press melaporkan bahwa pria misterius yang kemungkinan besar adalah mata-mata itu, baru mengenal Doan sekitar tiga bulan lalu di Malaysia, yang akhirnya menjadi wanita penghibur dia.
Pria misterius ini bahkan kerap membawa Duon melakukan perjalanan ke beberapa negara, termasuk sekali ke Vietnam di mana di sini mereka mengunjungi kota kelahiran Duon, selain pernah pergi ke Korea Selatan.
China Press melaporkan bahwa pria misterius ini kemudian mengenalkan Doan kepada empat pria yang kini diburu polisi Malaysia karena ada kaitannya dengan pembunuhan Jong-nam.
Pria misterius ini juga baru mengenal Siti Aisyah sekitar sebulan lalu, dan baru-baru ini saja mengenalkan Duon dan Siti untuk saling mengenal ketika si pria meminta mereka melakukan "aksi iseng" demi memenuhi keinginan sang pria misterius.
Kedua perempuan itu mengaku tak tahu aksi iseng mereka kepada Kim Jong-nam itu berakhir dengan kematian karena mereka mengira aksinya itu lebih dari sekadar memfilemkan lelucon yang mereka rekam.
Kedua perempuan itu dilatih dahulu selama beberapa waktu sampai kemudian mereka dinyatakan siap untuk acara iseng itu.
Dalam misi itu, Siti Aisyah bertugas menutup wajah Kim Jong-nam dengan sapu tangan, sedangkan Doan ditugaskan menyuntikkan sesuatu kepada Kim Jong-nam.
Untuk aksinya ini Siti Aisyah dibayar 100 dolar AS.
Jong-nam (45) dibunuh oleh kedua perempuan yang menyemprotkan zat beracun ke wajah Jong-nam di aula keberangkatan di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar pukul 9.00 pagi, saat dia hendak terbang menuju Macau.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017