Jakarta (ANTARA News) - Quick Count (hitung cepat) Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA atas Pilkada DKI pada (15/2) memiliki selisih 0,17 persen dengan hasil Real Count (suara sah) Komisi Pemlihan Umum (KPU) DKI pada (18/2) dinilai paling akurat.

Peneliti IPB Taufik Febri Widianto dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu, menyatakan, KPU DKI baru saja selesai menghitung suara yang masuk dan sah untuk Pilkada DKI 2017. Real Count KPU DKI itu menunjukkan dukungan untuk cagub pasangan Agus-Sylvi sebesar 17,07 persen, Ahok-Djarot 42,96 persen dan Anies-Sandi 39,97 persen.

Sedangkan, hasil Qick Count LSI Denny JA pada Pilkada DKI, Rabu (15/2) bahwa pasangan calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 16,87 persen; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh suara 43,22 persen, kemudian Anies Baswedan-Sandiaga Uno 39,91 persen.

Pilkada DKI bukan saja pertarungan bagi kandidat gubernur. Hal itu juga pertarungan akurasi bagi lembaga survei. Hanya di pilkada DKI, sedikitnya ada 7 lembaga survei yang mempublikasi penghitungan cepat (Quick count) di aneka chanel TV dan media online.

Membandingkan Real Count KPU dengan Quick Count lembaga survei, selisih absolut mereka berkisar antara 0,17 persen sampai 1,67 persen.

Sebelumnya di Quick Count Pilpres 2014, LSI Denny JA juga dinilai paling akurat, dengan selisih terkecil 0,15 persen.

Seperti yang sudah diprediksi Quick Count lembaga survei, Real Count KPU menyatakan pilkada DKI berlangsung 2 putaran. Dua kandidat yang akan bertarung pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Taufik menyatakan gembira dengan perkembangan quick count lembaga survei dalam pilkada DKI 2017. Ketika pilpres 2014, quick count beberapa lembaga saling bertentangan mengenai pemenang. Namun dalam pilkada DKI, kini mereka satu hasil soal pemenang. Yang berbeda hanya selisih akurasinya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017