PBB, New York (ANTARA News) - Polusi telah mencapai tingkat yang tak tertahankan buat manusia, dan salah satu penyelesaian penting bagi kondisi darurat saat ini ialah menanam modal pada energi terbarukan, kata Wakil Direktur Pelaksana Program Lingkungan Hidup PBB Ibrahim Thiaw.
Di dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, Thiaw mengatakan polusi adalah masalah banyak-dimensi yang memiliki dampak pada kesehatan masyarakat dan juga memengaruhi ekonomi.
Thiaw mengutip statistik sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tujuh juta kematian pradini setiap tahun berkaitan dengan polusi udara. Ia menambahkan triliunan dolar AS juga hilang setiap tahun akibat polusi.
Terlebih lagi, katanya, polusi bisa mengakibatkan masalah lintas perbatasan sebab polutan yang muncul di satu negara mungkin memengaruhi wilayah atau negara lain yang terletak jauh melalui sungai dan danau, kebakaran hutan atau udara.
Penyelesaian paling efektif untuk mengekang polusi, menurut Thiaw --sebagaimana diberitakan Xinhua-- ialah menemukan sumber polusi dan menguranginya, yang merupakan proses rumit dan memerlukan upaya bersama dari semua lapisan, pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil.
Di antara semua upaya tersebut, kata Thiaw, penanaman modal pada energi terbarukan adalah pendekatan yang layak guna menanggulangi, misalnya, polusi udara dan industri itu telah terbukti menguntungkan. "Harga turun dan teknologinya bisa diakses."
Thiaw mengatakan lembaga lingkungan hidup PBB percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi baru dan energi terbarukan, satu negara bisa menyediakan energi buat masyarakatnya tanpa makin mencemari lingkungan hidup.
Saat menyatakan polusi udara, yang dikenal sebagai asap, juga telah diamati di belahan lain dunia seperti di Prancis dan di India, Thiaw mengatakan penting untuk menegakkan mekanisme bagi semua negara untuk berbagi pengalaman mengenai cara mengurangi polusi melalui tindakan yang efektif.
Ia menyatakan Program Lingkungan Hidup PBB akan menyelenggarakan Sidang Umum Lingkungan Hidup PBB yang akan diadakan pada Desember tahun ini di Nairobi dengan tema "Pollution".
Ia mengatakan konferensi itu sendiri adalah kesempatan baik luar biasa bagi dialog dan ia berharap wakil dari pemerintah serta sektor swasta akan bergabung dalam pembahasan guna membantu dunia mengesahkan cara hidup baru untuk mengurangi polusi.
Mengenai kerja sama internasional saat ini, Thiaw memberi contoh Kesepakatan Paris, kesepakatan yang dicapai oleh masyarakat internasional guna memerangi perubahan iklim.
Thiaw menegaskan hubungan antara perubahan iklim dan polusi adalah nyata, dan mengatakan dengan Kesepakatan Paris, semua pemerintah akan membuat keputusan guna mengurangi buangan gas rumah kaca, dan itu akan memberi sumbangan bagi pengurangan polusi udara saat ini.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017