Banjarmasin (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengajak mahasiswa di provinsinya untuk meneruskan cita-cita perjuangan Angkatan 66 yang terkenal dengan "tiga tuntutan rakyat" (Tri Tura).
"Karena jiwa dan semangat Tri Tura masih relevan hingga kini," tegasnya pada peringatan 51 tahun gugurnya Pahlawan Ampera Hasanuddin bin Haji Madjedi, seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Sabtu.
Sebagai salah satu contoh dari Tri Tura yaitu turunkan harga sandang pangan, hal tersebut berkiatan dengan masalah ekonomi, seperti tinggi harga berbagai kebutuhan mayarakat, lanjutnya dalam sambutan yang dibacakan Asisten I Setdaprov Kalsel.
"Kita berharap dengan perjuangan generasi kini, ke depan perekonomian Indonesia, termasuk Kalsel semakin stabil dan membaik," demikian Sahbirin Noor.
Sebelumnya Rektor ULM Banjarmasin Prof Dr Sutarto Hadi MSi mengingatkan Tri Tura yaitu "bubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), bubarkan Kabinet 100 Menteri dan turunkan harga sandang pangan".
Perjuangan Angkatan 66 dengan Tri Tura-nya tersebut, menurut dia, cukup wajar, karena ketika itu negara dan bangsa Indonesia dalam keadaan genting atau krisis, seperti kebutuhan pokok yang mahal sehingga rakyat menderita.
Selain itu, keadaan politik dan pemerintahan Indonesia menjadi tidak stabil karena ulah PKI bersama antek-anteknya, demikian Sutarto Hadi.
Sebelumnya Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) ULM Pangeran H Rusdi Effendi AR mengajak mahasiswa perguruan tinggi tersebut untuk bersama-sama menjaga almamater yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalsel.
Begitu pula kepada alumni ULM agar jangan melupakan kampus/almamaternya dan turut berpartisipasi guna kemajuan perguruan tinggi negeri tertua di Kalimantan ini, ajak Gusti Rusdi yang juga Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group itu.
Usai upacara peringatan gugurnya Pahlawan Ampera Hasanuddin HM pada 10 Februari 1966 itu, dilanjutkan napak tilas perjuangan demonstran dari Bank Mandiri Banjarmasin (eks Gedung Unlam/ULM) menujur Kantor Ajenrem 101 Antasari - eks Konsultat Republik Rakyat Tjina (RRT/RRC).
Kemudian mengakhiri kegiatan ziarah, peletakan karangan bunga dan tabur bunga ke makam Pahlawan Ampera Hasanuddin HM yang satu komplek dengan Pahlawan Nasional Pangeran Antasari di Jalan Masjid Jamik Banjarmasin.
Pewarta: Sukarli
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017