Jakarta (ANTARA News) - Emiten asuransi lebih banyak yang merugi akibat banyak musibah yang melanda Indonesia belakangan ini, sehingga banyak klaim yang harus dibayarkan, kata seorang analis sekuritas di Jakarta, Rabu.
"Dari laporan keuangan kuartal pertama 2007 yang dipublikasikan, sedikitnya terdapat tiga emiten yang mengalami rugi bersih yakni PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk dan PT Asuransi Bintang Tbk," kata analis dari Optima Investama, Ikhsan Binarto.
Sementara itu, emiten asuransi yang masih mencatatkan laba bersih hanya PT Asuransi Dayin Mitra Tbk dan PT Asuransi Ramayana Tbk.
Menurut Ikhsan, banyaknya klaim yang harus dibayar itu membuat laba bersih asuransi tergerus, sehingga berdampak juga modal perusahaan asuransi menyusut.
Meski demikian, katanya, pasca bencana banjir ternyata emiten asuransi mendapat keuntungan juga dengan meningkatnya orang mendaftar asuransi dan pendapatan preminya.
"Pasca banjir Jakarta, banyak orang yang mendaftar asuransi. Mereka mulai sadar asuransi sebagai antisipasi," tuturnya.
Per 31 Maret 2007, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk mengalami rugi bersih mencapai Rp5,774 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih mencetak laba bersih sebesar Rp6,464 miliar. Kerugian yang dialami perseroan itu diakibatkan menurunnya jumlah pendapatan premi perseroan selama kuartal satu 2007 menjadi Rp31,214 miliar atau turun 41 persen.
Sedangkan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk sampai kuartal satu tahun ini mengalami rugi bersih menjadi sebesar Rp413,33 juta dibandingkan kuartal satu tahun lalu yang masih mencetak laba bersih sebesar Rp149,4 juta. Penurunan kinerja ini diakibatkan jumlah beban "underwriting" (pertanggungan) yang naik menjadi Rp6,36 miliar dari sebelumnya hanya sebesar Rp5,325 miliar.
PT Asuransi Bintang Tbk mengalami rugi bersih sebesar Rp5,087 miliar pada kuartal satu tahun ini. Pada periode yang sama tahun lalu perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp812,45 juta. Rugi bersih yang dialami perseroan akibat naiknya beban "underwriting" menjadi sebesar Rp25,441 miliar dari sebelumnya nya Rp15,358 miliar.
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk seharusnya sampai Maret 2007 juga mengalami rugi bersih. Namun akibat pajak tangguhan perseroan yang mencapai Rp978,181 juta, sehingga perseroan pada kuartal pertama tahun ini masih bisa mencetak kenaikan laba bersih menjadi Rp291,9 juta dari sebelumnya hanya Rp256,67 juta.
Pendapatan perseroan sendiri mengalami penurunan menjadi Rp18,66 miliar pada kuartal satu tahun ini dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20,029 miliar. Kinerja perseroan masih diperparah oleh beban "underwriting" yang meningkat menjadi Rp12,029 miliar dari sebelumnya hanya Rp8,623 miliar.
Dari kelima emiten asuransi tersebut, hanya Asuransi Ramayana yang berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp11,092 miliar pada kuartal pertama 2007. Walaupun membukukan laba bersih, namun pencapaian itu menurun sebesar 1,5 persen dibandingkan kuartal satu 2006 sebesar Rp11,27 miliar.
Penurunan laba bersih itu disebabkan naiknya beban "underwriting" perseroan pada kuartal pertama 2007 sebesar Rp 40,22 miliar dari sebelumnya hanya Rp28,95 miliar. Meski laba bersih menurun, jumlah pendapatan premi perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp66,44 miliar dari sebelumnya hanya sebesar Rp57,21 miliar. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007