Lamalera, Nusa Tenggara Timur (ANTARA News) - Sebanyak tiga ikan paus jenis Sperm Whale berhasil ditangkap dengan cara ditikam dan diseret ke pantai Desa Lamalera oleh nelayan setempat, Rabu. "Ini rezeki dan nasib baik, musim Lefa baru mulai, tapi sudah dapat tiga Koteklema," kata Bernadus Prason Bataona, seorang warga setempat. Musim Lefa adalah masa berburu paus, sedangkan Koteklema adalah nama lokal untuk Sperm Whale. Sekitar sepuluh perahu tradisional yang disebut Pledang turun ke laut untuk memburu paus yang terlihat melintas di laut Sawu di depan Desa Lamalera. Para nelayan memburu dengan menggunakan Pledang bertenaga dayung dan layar, serta tempuling atau tombak tradisional, memburu puluhan paus yang sedang berimigrasi dari lautan Pasifik menuju Samudra Hindia. Pledang Dolu Tena sedang dalam pelayaran dan diperkirakan masuk pantai malam hari menunggu air pasang. Penduduk desa tersebut dari berbagai usia bersuka cita menyambut kedatangan mamalia laut yang sudah merupakan tradisi turun temurun dikonsumsi oleh mereka. Pada Kamis (3/5) pagi, warga akan memotong dan membagi daging paus sesuai tatanan adat. Selain untuk konsumsi, daging paus kering merupakan mata dagangan penting untuk dipertukarkan dengan hasil bumi secara tradisional. "Tahun ini kami merasa akan dapat banyak," kata Elias Blio Beding. Menangkap paus menuntut keberanian kapal karena kapal bisa terseret dan juru tikam dapat celaka. Pada musim perburuan kali ini juru perahu Dolu Tena sempat terbalik namun demikian Lamafa atau juru tikamnya, Rofinus Sanga, dan awak lainnya tidak ada yang cedera," tutur Bona Beding, salah seorang warga ikut serta. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007